Kangkung Jadi Penyelamat Sungai Benowo, Hasil Riset Siswa SMA Wijaya Putra Pukau Juri LKTI Jatim
Namun, Vivit menegaskan bahwa kangkung hasil serapan limbah tidak boleh dikonsumsi, karena mengandung zat berbahaya. Sebaliknya, tanaman tersebut dapat dimanfaatkan menjadi kompos alami untuk menunjang pertanian berkelanjutan.
Bagi tim Hayang Jajan, kemenangan ini bukan sekadar soal trofi atau beasiswa dari ITN Malang. Ada pengalaman berharga yang mereka dapatkan selama mengikuti kompetisi ilmiah tahunan tersebut.
“Kami senang sekali bisa ketemu teman-teman dari berbagai sekolah di Jawa Timur. Selain dapat ilmu baru, kami bisa saling berbagi pengalaman riset. Yang lucu, nama kelompok kami ‘Hayang Jajan’ jadi bahan candaan karena beda sendiri dari yang lain,” cerita Amalia sambil tertawa.
Guru pembimbing dan pihak sekolah turut menyampaikan rasa bangga atas pencapaian siswinya. Karya ilmiah ini dianggap mampu menunjukkan bahwa inovasi tak selalu harus rumit — kepedulian terhadap lingkungan sekitar bisa menjadi titik awal sebuah penelitian besar.
Tim Hayang Jajan berharap agar hasil penelitian mereka bisa diterapkan masyarakat secara luas, terutama di kawasan yang memiliki permasalahan pencemaran air serupa.
“Kami ingin masyarakat tahu bahwa tanaman sederhana seperti kangkung bisa jadi pahlawan kecil bagi lingkungan,” tutur Nadira.
Penulis: Wulan Safira – Jurnalistik SMA Wijaya Putra
Editor : Arif Ardliyanto