Program School Food Care, Cara Kreatif Sekolah di Jatim Wujudkan Ketahanan Pangan dan Edukasi Hijau
PASURUAN, iNewsSurabaya.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan apresiasi tinggi terhadap inovasi School Food Care yang dikembangkan oleh siswa SMA Negeri 1 Pandaan, Kabupaten Pasuruan. Program berbasis ketahanan pangan ini dinilai menjadi model pembelajaran modern yang mampu menumbuhkan semangat wirausaha sekaligus menjaga kemandirian pangan di lingkungan sekolah.
Khofifah meninjau langsung lokasi School Food Care di SMAN 1 Pandaan, didampingi Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai. Dalam kunjungan tersebut, ia melihat berbagai hasil produksi siswa mulai dari sayur pakcoy, ikan lele, hingga pisang cavendish, yang semuanya dikelola langsung oleh para pelajar dengan pendampingan guru.
Selain memanen hasil produksi, Khofifah juga menanam pohon alpukat di halaman sekolah sebagai simbol komitmen bersama menjaga ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan.
“Ini pertama kalinya saya melihat langsung School Food Care di SMAN 1 Pandaan. Lengkap sekali — ada berbagai jenis sayuran, kolam ikan, bahkan kebun pisang. Inovasi seperti ini luar biasa,” ujar Khofifah.
Menurut Gubernur, program ini sangat relevan dengan kebutuhan masa kini, terutama dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Ia menilai, siswa tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga berlatih langsung mengelola budidaya pangan di sekolah.
“Sesuai arahan Presiden Prabowo terkait ketahanan pangan, kita mulai menanamkan semangat menanam sejak dini. Harapannya lahir generasi sehat, berkarakter, dan berprestasi menuju Indonesia Emas 2045,” kata Khofifah.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kegiatan School Food Care bisa diintegrasikan dengan kurikulum sekolah, terutama dalam mata pelajaran kewirausahaan. Melalui praktik langsung, siswa bisa belajar menanam, merawat, memanen, hingga mengelola hasil panen secara produktif.
“Ini pembelajaran yang menyenangkan sekaligus menumbuhkan semangat wirausaha di kalangan pelajar,” imbuhnya.
Hingga saat ini, 29 SMA dan 22 SMK Negeri di Jawa Timur telah menjalankan program serupa. Setiap sekolah mengembangkan berbagai jenis tanaman produktif seperti sayur-mayur, tomat, cabai, pisang, ubi, alpukat, nanas, dan kacang-kacangan.
“Keuletan dan kolaborasi seluruh warga sekolah telah membuat School Food Care tumbuh luar biasa. Ini bukti nyata bahwa pendidikan tidak hanya soal teori, tetapi juga aksi nyata di lapangan,” ujar Khofifah.
Sebagai bentuk apresiasi, Pemprov Jawa Timur memberikan SMA Award 2025 kepada sekolah berprestasi dalam pengembangan School Food Care.
Juara 1: SMAN Tenggarang Bondowoso
Juara 2: SMAN 1 Tanggul Jember
Juara 3: SMAN Dampit Kabupaten Malang
Khofifah berharap, pemanfaatan lahan sekolah secara produktif tidak hanya menghasilkan bahan pangan, tetapi juga membentuk karakter siswa yang mandiri dan bertanggung jawab.
“Hasil praktik pertanian di sekolah bisa menjadi bagian dari pembelajaran yang produktif, baik bagi murid maupun guru,” tuturnya.
“Ke depan, sekolah yang memiliki lahan luas namun belum dimanfaatkan maksimal diharapkan bisa mengembangkan program serupa,” pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto