Tangisan Admin Medsos Wali Kota Surabaya Viral, Akui Candaan di Live IG Jadi Bumerang, Begini Isinya
SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Sebuah video permintaan maaf menyentuh hati beredar luas di media sosial. Seorang perempuan dengan akun @heningdzikirillah tampak menahan tangis saat menyampaikan penyesalan mendalam atas kesalahan yang ia perbuat. Perempuan tersebut diketahui merupakan admin media sosial Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
Permintaan maaf itu muncul setelah insiden tak terduga dalam siaran langsung di akun Instagram resmi Wali Kota Surabaya. Saat sesi live sedang dijeda, ternyata mikrofon masih menyala, dan percakapan internal tim media sosial pun ikut terekam serta terdengar oleh ribuan penonton.
Dalam rekaman itu terdengar suara perempuan berkata, “Lek kayak gitu, Mat. Ini kan videone bagus, simpen dulu ae. Nek besok-besok hujan bisa dipakai, epok-epok keliling.” ucapan yang seolah ringan itu ternyata menimbulkan kesalahpahaman publik karena dianggap tidak pantas dan memunculkan persepsi negatif terhadap pengelolaan akun resmi wali kota.
Perempuan yang terlibat langsung dalam insiden itu kemudian tampil terbuka. Dengan suara bergetar dan mata berkaca-kaca, ia mengakui kesalahannya.
“Terkait kejadian pengelolaan akun media sosial milik Pak Wali Kota Surabaya, saya memohon maaf sebesar-besarnya atas apa yang saya lakukan. Ini murni kesalahan pribadi saya, meskipun konteksnya saya hanya bercanda kepada teman semobil,” ujarnya dalam video tersebut.
Ia menegaskan bahwa Eri Cahyadi tidak pernah terlibat langsung dalam proses pengunggahan konten, dan semua aktivitas di media sosial merupakan tanggung jawab tim admin.
“Beliau telah mempercayakan saya sepenuhnya dalam pengunggahan konten. Karena itu, dengan penuh tanggung jawab, saya mengajukan permohonan maaf sekaligus pengunduran diri,” lanjutnya lirih.
Video permintaan maaf itu menuai beragam reaksi dari warganet. Sebagian besar menilai langkah sang admin sebagai bentuk kedewasaan dan tanggung jawab moral. Tak sedikit pula yang mengapresiasi keberaniannya untuk tampil jujur dan terbuka di tengah sorotan publik.
Meski belum ada pernyataan resmi dari Wali Kota Surabaya terkait pengunduran diri sang admin, masyarakat berharap peristiwa ini bisa menjadi pelajaran penting tentang etika dan kehati-hatian dalam mengelola media sosial pejabat publik.
Insiden kecil yang berawal dari kelalaian teknis ini menjadi pengingat bahwa di balik layar digital, setiap kata memiliki makna dan konsekuensi besar.
Editor : Arif Ardliyanto