get app
inews
Aa Text
Read Next : Atap GOR GBT Jebol, Kondisi Memprihatinkan, Persiapan Venue Porprov Jatim 2027 Jadi Sorotan!

Atap GOR GBT Ambrol, DPRD Pertanyakan Anggaran Perawatan, Minta Dilakukan Penyelidikan

Selasa, 18 November 2025 | 07:05 WIB
header img
Insiden plafon GBT jebol memicu pertanyaan serius soal transparansi anggaran. Anggota Komisi D DPRD Surabaya Abdul Ghoni meminta penyelidikan menyeluruh atas dugaan kelalaian perawatan. Foto iNewsSurabaya/tangkap layar

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Ambrolnya atap plafon di GOR Indoor Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya terus menuai sorotan. Insiden yang terjadi diketahui saat pertandingan futsal pada Sabtu (15/11/2025) itu tidak hanya menimbulkan kecemasan para pengguna gedung, tetapi juga membuka dugaan adanya kelalaian dalam perawatan fasilitas olahraga milik pemerintah kota.

DPRD Surabaya menegaskan perlunya penyelidikan menyeluruh terhadap penyebab kerusakan tersebut. Anggota Komisi D DPRD Surabaya dari Fraksi PDI Perjuangan, Abdul Ghoni Muklas Ni’am, menyampaikan bahwa kerusakan itu janggal karena anggaran perawatan GOR GBT setiap tahun telah disediakan.

“Ini harus segera ditindaklanjuti karena anggarannya sudah ada, baik untuk perawatan maupun pemeliharaannya. Kalau bangunan ini tergolong baru, maka penyelidikan wajib dilakukan. Kenapa anggaran perawatan ada, tapi kondisi bangunan tetap jebol?” tegas Ghoni. 

Ia menilai insiden tersebut menjadi alarm serius bagi pemerintah agar transparansi penggunaan anggaran publik benar-benar ditingkatkan.

Dari sisi pengguna fasilitas, keluhan keras datang dari para atlet. Mereka menilai kerusakan ini memalukan bagi Surabaya yang selama ini dikenal sebagai kota pencetak atlet berprestasi. Salah satu yang bersuara lantang adalah Rizky Andranata Prasetya Adi, mantan atlet karate peraih emas Porprov 2013 Madiun dan Porprov 2015 Banyuwangi.

“Kejadian seperti ini tidak seharusnya terjadi, apalagi Surabaya dijuluki kota segudang atlet. Fasilitas olahraga harus aman dan nyaman,” ujar Rizky yang mengaku kecewa melihat kondisi venue yang justru merosot saat kota sedang bersiap menjadi tuan rumah Porprov Jatim X/2027.

Rizky menambahkan bahwa pengalaman panjang Surabaya sebagai penyelenggara berbagai event olahraga seharusnya menjadi modal kuat untuk merawat venue. Ia menilai kerusakan fasilitas akan berdampak pada pembinaan dan persiapan atlet. “Saya pernah membawa emas untuk kota ini. Jangan sampai fasilitas rusak menghambat perkembangan atlet,” katanya.

Selain kerusakan gedung, Rizky juga menyoroti masih adanya pungutan iuran latihan yang membebani beberapa cabang olahraga. Untuk cabor karate misalnya, atlet masih harus berlatih di GOR Serbaguna KONI Jatim dengan kewajiban membayar iuran gedung. Ia berharap pemerintah kota hadir memberikan fasilitas latihan yang layak dan bebas pungutan.

Insiden plafon ambrol itu pertama kali disadari penonton ketika melihat serpihan plafon berjatuhan di area tangga menuju ruang VIP. Ruangan yang seharusnya representatif untuk menerima tamu penting itu tampak kusam, dindingnya berlumut, dan menunjukkan tanda-tanda kurang perawatan. Meski demikian, lapangan utama masih dianggap layak untuk menggelar pertandingan besar.

Menanggapi polemik tersebut, Kepala Bidang Olahraga Disbudporapar Surabaya, Yanuar Hermawan, memastikan bahwa pemerintah kota akan melakukan perbaikan menyeluruh. “Terima kasih atas masukannya. Semua perbaikan pasti akan dilakukan,” ujarnya singkat.

Dengan semakin dekatnya Porprov 2027, publik kini menunggu langkah konkrit pemerintah dalam memastikan seluruh venue olahraga benar-benar siap dan aman digunakan. Organisasi olahraga, atlet, dan DPRD sepakat: penyelidikan dan pembenahan tidak bisa lagi ditunda.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut