get app
inews
Aa Text
Read Next : Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Kampus Merah Putih dan UTHM Malaysia Sepakati Riset Bersama

Perempuan Rentan Stres Akibat Media Sosial, Pakar Ungkap Dampak pada Kesehatan Mental

Minggu, 07 Desember 2025 | 06:02 WIB
header img
Untag Surabaya bersama Data Science Indonesia mengkaji kesehatan mental perempuan di era digital. Bahas literasi data, keamanan digital, dan dampak media sosial terhadap stres perempuan. Foto iNewsSurabaya/arif

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Di tengah derasnya arus digitalisasi, kesehatan mental perempuan menjadi perhatian khusus. Perempuan kini berada pada posisi yang lebih rentan mengalami stres, tekanan sosial, hingga ketergantungan terhadap media sosial

Fenomena inilah yang mendorong Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya bersama Data Science Indonesia menggelar forum “Women Care: Mindful & Meaningful, Nurturing Wellbeing in the Digital Era”, Sabtu (6/12/2025).

Acara ini tidak sekadar seminar biasa. Ia menjadi ruang aman bagi perempuan untuk memahami bagaimana teknologi, data, dan media sosial mempengaruhi keseharian mereka—mulai dari cara berinteraksi, mengambil keputusan, hingga merawat kesehatan mental.

Rektor Untag Surabaya, Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, M.M., CMA., CPA., menegaskan bahwa data mempunyai peran besar dalam membaca fenomena sosial. Menurutnya, kebijakan yang baik harus diawali pemahaman berbasis data.

“Data memberi gambaran jelas soal meningkatnya jumlah masyarakat yang mengalami stres, termasuk dari kelompok menengah. Karena itu, data bukan lagi sekadar angka, tetapi dasar untuk mengambil keputusan,” ujarnya.


Untag Surabaya bersama Data Science Indonesia mengkaji kesehatan mental perempuan di era digital. Bahas literasi data, keamanan digital, dan dampak media sosial terhadap stres perempuan. Foto iNewsSurabaya/arif

Prof Nug juga mengingatkan bahwa kemampuan mengolah data harus menjadi kompetensi wajib mahasiswa agar dapat menavigasi tantangan digital dengan bijak.

Kepala Bidang Data dan Statistik Dinas Kominfo Jawa Timur, Imam Fahamsyah, menilai perempuan memiliki posisi penting dalam menciptakan budaya digital yang sehat.

“Kita ingin menghadirkan ruang digital yang ramah dan suportif. Teknologi seharusnya mempermudah, bukan membuat perempuan tertekan,” tegasnya.

Ia mengingatkan bahwa teknologi tetaplah alat—manusia yang seharusnya mengendalikan, bukan sebaliknya.

Selfie, Media Sosial, dan Bahaya yang Tak Disadari

Dekan Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC) Untag Surabaya, Aris Heri Andriawan, menyoroti kebiasaan perempuan yang kerap membagikan momen pribadi di media sosial tanpa memperhitungkan keamanan data.

“Selfie itu menyenangkan, tetapi foto tetaplah aset pribadi. Terlalu mudah membagikannya bisa membuka risiko baru, apalagi jika lokasi dan identitas terlihat jelas,” jelasnya.

Ia menambahkan, tingginya tingkat stres perempuan perlu ditangani bersama, salah satunya melalui dukungan dari RS Jiwa Menur yang turut terlibat dalam kegiatan ini.

Enam narasumber perempuan dihadirkan dalam kegiatan ini, mulai dari Direktur Utama RS Menur drg. Vitria Dewi, M.Si., hingga praktisi HR, data engineer, dan konselor kesehatan mental. Mereka membahas hubungan antara penggunaan media sosial, keamanan data, dan tekanan psikologis yang sering dialami perempuan.

Kaprodi Teknik Informatika Untag Surabaya, Puteri Noraisya Primandari, S.ST., M.IM., menyebutkan bahwa tema ini menjadi pintu masuk kolaborasi lebih luas antar-fakultas.

“Isu data dan kesehatan mental tidak bisa berdiri sendiri. Ke depan, kolaborasi bisa diperluas melibatkan fakultas kedokteran hingga psikologi. Jika digarap serius, level kerja sama dapat ditingkatkan menjadi MoU universitas,” katanya.

Women Care hadir sebagai ruang yang tidak hanya membahas teori, tetapi juga pengalaman sehari-hari perempuan yang berjuang menyesuaikan diri dengan teknologi. Materi yang dibawakan mulai dari keamanan digital, literasi data, peran media sosial, hingga teknik mengelola stres.

Acara ini diharapkan menjadi langkah awal memperkuat ketahanan perempuan menghadapi tekanan digital yang semakin kompleks.

“Semoga forum seperti ini terus berkembang dan memberi manfaat lebih luas, tidak hanya bagi sivitas akademika tapi juga masyarakat umum,” tutup Puteri.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut