Ribuan Seniman Hidupkan Kembali Semangat Jaranan di Jombang, Aksi Spektakuler Pukau Warga
Bupati juga menyampaikan pesan agar masyarakat terus menciptakan suasana aman dan kondusif. Ia mengajak seluruh peserta dan penonton mendoakan korban bencana banjir di Sumatera dan Aceh.
Ketua PKJJ, Joko Fattah Rochim, menyebut ada 15 grup jaranan yang ikut ambil bagian dari total 18 grup dalam organisasi tersebut. Parade pagi dilanjutkan dengan gebyar jaranan pada siang hingga sore hari di area parkir Sentra Wisata Kuliner.
Setiap grup membawa ciri khas masing-masing. Ada yang menampilkan formasi kuda kepang yang ritmis, tarian barong yang penuh energi, hingga aksi bantengan dan reog yang memancing decak kagum warga.
Menariknya, banyak seniman cilik ikut tampil dengan penuh percaya diri. Dengan rambut disanggul dan kostum warna-warni, mereka menunjukkan bahwa tradisi jaranan tetap diwariskan lintas generasi.
“Kami bersyukur, pemerintah memberi ruang bagi para pelaku seni jaranan untuk tampil setiap tahun. Ini bentuk apresiasi yang sangat berarti,” ujar Fattah.
Gelaran ini tidak hanya menampilkan seni pertunjukan, tetapi juga menghadirkan rasa kebersamaan yang kuat. Parade jaranan di Jombang menjadi pengingat bahwa seni tradisi bukan sekadar tontonan, melainkan warisan yang terus bertumbuh karena cinta dan partisipasi masyarakatnya.
Dengan dukungan pemerintah dan antusiasme warga, jaranan di Jombang dipastikan tidak hanya bertahan, tetapi juga terus bersinar untuk generasi yang akan datang.
Editor : Arif Ardliyanto