Suara Kiai-Nyai Muda NU Jelang Pleno PBNU, Ini Empat Sikap yang Disampaikan Soal Pengganti Gus Yahya
Poin ketiga berisi harapan agar Muktamar mendatang dapat menjadi momentum pembenahan tata kelola organisasi. Tujuannya, agar mekanisme dan struktur kepengurusan semakin rapi, jelas, dan memperkuat soliditas jam’iyyah.
FKNM NU juga mengajak seluruh jamaah untuk mendoakan para pemimpin dan kader NU agar tetap istiqamah berkhidmah demi kemaslahatan jam’iyyah dan jamaah.
“Pernyataan ini kami sampaikan sebagai ikhtiar menjaga jamaah dan jam’iyyah Nahdlatul Ulama. Kami mendukung setiap upaya yang menegakkan aturan dan menjaga wibawa organisasi,” tegas Nyai Fatimah.
Ditandatangani Puluhan Kiai dan Nyai Muda dari Berbagai Pesantren
Pernyataan sikap tersebut ditandatangani lebih dari sepuluh kiai dan nyai muda dari berbagai pesantren besar di Indonesia. Mereka di antaranya: K.H. Ahmed Shoim El Amin, Lc., M.H. (P.P. Ihya Ulumaddin, Cilacap), Agus H. Ahmad Kafabihi Mahrus (P.P. Lirboyo, Kediri), Nyai Hj. Fatimah Asri Mutmainah (P.P. Al-Aziz, Lasem), K.H. Faiz Makki (P.P. Nurul Jadid, Paiton) batalit, Dr. Nyai Hj. Iffatul Umniati Ismail (P.P. Tahfidz dan Sains Darussalam, Sampang) dan K.H. Muhammad Iqbal Lutfi BSH., MM (P.P. Al-Manar Azhari, Jakarta)
Serta para kiai dan nyai lainnya dari pesantren Khas Kempek, Buntet Cirebon, Krapyak Yogyakarta, Zawiyah al-Aroqi Bandung, Cipasung Tasikmalaya, hingga Al-Hikam Depok.
Editor : Arif Ardliyanto