Publik Diimbau Tingkatkan Literasi Digital untuk Tangkal Hoaks Politik
MALANG, iNewsSurabaya.id – Menyikapi maraknya peredaran informasi bohong atau hoaks di ruang digital, masyarakat diimbau untuk semakin kritis dan bertanggung jawab dalam menerima serta menyebarkan informasi. Saat ini, banyak literasi digital yang beredar tanpa verifikasi dan tidak valid kebenarannya.
Pemerintah bersama berbagai organisasi anti-hoaks terus mengingatkan pentingnya prinsip “saring sebelum sharing”, yakni tidak mudah percaya dan tidak langsung membagikan informasi yang belum terkonfirmasi.
Pesan ini sejalan dengan apa yang disampaikan Ketua Umum Garda Satu, Abdul Rohim. Ia menilai derasnya arus informasi di media sosial maupun platform online membuat masyarakat harus lebih berhati-hati.
“Saat ini sangat mudah menjumpai informasi, tetapi konten yang berkaitan dengan politik atau isu sensitif sering kali menggunakan bahasa yang tidak sesuai fakta. Karena itu kami mengimbau masyarakat agar cermat membaca informasi dan memperhatikan sumbernya,” ujar Rohim.
Ia menambahkan, masyarakat perlu mampu membedakan mana informasi berbasis fakta dan mana opini, serta mewaspadai judul-judul yang bersifat provokatif.
“Kita harus bersikap kritis dan cerdas. Saring sebelum sharing: cek sumber yang kredibel, baca informasi secara menyeluruh, bedakan fakta dan opini, lakukan pengecekan silang ke media lain, curigai judul provokatif, periksa keaslian foto atau video, dan laporkan jika menemukan hoaks ke Kominfo atau platform terkait,” jelasnya.
Di tengah kesibukannya mengawal amanah Presiden, Rohim menyebut Garda Satu terus berkomitmen memberikan kontribusi positif bagi Indonesia, termasuk mengawal agar kinerja pemerintah yang benar-benar dirasakan masyarakat dapat tersampaikan secara akurat tanpa disusupi informasi menyesatkan.
Editor : Arif Ardliyanto