get app
inews
Aa Text
Read Next : Di Tengah Dinamika NU, Gus Yahya Sowan ke Kiai Sepuh Pasuruan dan Kenakan Jubah Mbah Hamid

Terpilih Jadi Pj Ketum PBNU, Siapa KH Zulfa Mustofa? Ini Fakta dan Riwayat Hidupnya

Rabu, 10 Desember 2025 | 08:09 WIB
header img
KH Zulfa Mustofa resmi menjabat Pj Ketum PBNU. Artikel ini mengulas fakta menarik, garis keturunannya, serta kontribusinya dalam dunia literasi dan organisasi NU. Foto iNewsSurabaya/tangkap layar

JAKARTA, iNewsSurabaya.id – Dinamika di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memasuki babak baru. Rapat pleno yang digelar di Hotel Sultan Jakarta, Selasa (9/12), akhirnya menetapkan KH Zulfa Mustofa sebagai Penjabat (Pj) Ketua Umum PBNU menggantikan KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).

Keputusan itu menempatkan Zulfa yang sebelumnya menjabat Wakil Ketua Umum PBNU di posisi strategis mengawal roda organisasi hingga terpilihnya ketua umum definitif. 

Zulfa lahir di Jakarta pada 7 Agustus 1977 dari keluarga yang kuat dengan tradisi keulamaan. Ayahnya, KH Muqarrabin, berasal dari Pekalongan, sementara ibunya, Nyai Haji Marhumah Latifah, berasal dari Kresek, Tangerang. Dari jalur ibunya inilah, nama Zulfa makin dikenal karena memiliki hubungan darah dengan tokoh besar NU dan mantan Wakil Presiden RI ke-13, KH Ma’ruf Amin.

Tak hanya itu, ia juga tercatat sebagai cucu kemenakan dari ulama besar Nusantara, Syekh Nawawi al-Bantani, menjadikan perjalanan hidupnya tak lepas dari tradisi keilmuan pesantren.

Aktif Menulis Kitab hingga Meraih Gelar Doktor Honoris Causa

Selain aktif di organisasi, Zulfa dikenal produktif dalam bidang keilmuan. Ia telah meluncurkan dua karya penting: Al-Fatwa wa Ma La Yanbaghi li al-Mutafaqqih Jahluhu dan Diqqat al-Qonnas fi Fahmi Kalam al-Imam al-Syafi’i

Karya-karya tersebut mendapat apresiasi luas di kalangan akademisi. Bahkan, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menganugerahkan Doktor Honoris Causa Bidang Ilmu Arudl Kesusastraan Arab kepada Zulfa atas kontribusinya menjaga tradisi literasi Arab di Indonesia.

Salah satu tulisan ilmiahnya yang cukup dikenal berjudul “Menghidupkan Kembali Syair Arab di Masyarakat Indonesia”, yang membahas peran syair Arab sebagai media pendidikan karakter.

Dari sisi pergerakan, kiprah Zulfa bukan sesuatu yang tiba-tiba. Ia sudah aktif di Gerakan Pemuda (GP) Ansor sejak muda dan pernah masuk jajaran pengurus di Tanjung Priok pada 1997. Rekam jejak inilah yang membuatnya dikenal sebagai sosok yang tumbuh bersama kaderisasi NU sejak akar rumput.

Penetapan Zulfa sebagai Pj Ketum PBNU menjadi momentum penting di tengah dinamika internal organisasi. Ia diharapkan mampu merangkul seluruh elemen, menjaga stabilitas, sekaligus memastikan agenda PBNU tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Dengan latar belakang kuat sebagai akademisi, penulis, sekaligus kader organisasi, langkah-langkah Zulfa ke depan dinilai akan menentukan arah PBNU dalam beberapa bulan ke depan.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut