get app
inews
Aa Text
Read Next : Gubernur Jatim Puji Kabupaten Tuban, Mampu Bangkitkan Petani dengan Pupuk Organik

Napak Tilas Makam Sunan Bonang Tuban, Warga Teringat Perjuangan Membawa Islam

Kamis, 07 April 2022 | 15:12 WIB
header img
Banyak cerita perjuangan panjang Sunan Bonang membaw Islam, tidak mudah dan penuh dengan pertaruhan nyawa

TUBAN, iNews.id – Ramadan menjadi momentum umat Islam untuk selalu berbuat baik. Tak jarang, masyarakat juga melakukan napak tilas untuk mengenang perjuangan-perjuangan waliyullah dalam membawa Islam ke Indonesia.

Salah satu waliyullah yang kental dengan Islam adalah Sunan Bonang, Tuban Jawa Timur. Banyak cerita perjuangan panjang Sunan Bonang membaw Islam, tidak mudah dan penuh dengan pertaruhan nyawa. Karena banyak musuh yang menentang bahkan merasa terganggu dengan keberadaan Islam masuk ke nusantara.

Untuk mengingat perjuangan-perjuangan panjang, muslim Indonesia memiliki kebiasaan berziarah. Bahkan, makan salah satu wali Sembilan ini tak pernah sepi dari pengunjung. Mereka datang ke kompleks makam untuk mengaji dan berdoa di awal Ramadan. Meski tak sebanyak hari-hari biasa, namun rombongan masyarakat yang berziarah selalu mengalir.

"Kalau Ramadan itu memang agak berkurang yang ziarah dibandingkan hari biasa. Tapi setiap hari ada yang datang. Biasanya siang sampai menjelang buka puasa," kata Petugas Kompleks Makam Sunan Bonang Marji kepada iNewsSurabaya, Rabu (6/4/2022)

Para peziarah yang datang ke makam Sunan Bonang sebagian besar berasal dari daerah luar Tuban. Ada yang dari kabupaten sekitar, bahkan ada pula yang dari luar pulau. Lokasi makam Sunan Bonang yang strategis ada di belakang Masjid Agung Tuban dan sangat dengan Alun-alun Kota.

Karena itu banyak pengunjung yang tujuannya ke Alun-Alun atau ke Masjid Agung Tuban cukup berjalan kaki melewati jalan setapa yang jaraknya tidak terlalu jauh.  "Ya, kalau mau masuk makam hanya jalan kaki sebentar. Karena sangat dekat dengan parkiran di sekitar alun-alun dan Masjid Agung," kata Marji.

Salah satu peziarah asal Surabaya, Sugik mengaku sengaja datang ke makam untuk mengaji dan berdoa pada awal-awal Ramadan ini. "Kalau datangnya pas Ramadan begini enaknya bisa lebih leluasa, karena tidak banyak pengunjung lain. Tidak padat seperti hari biasa," kata Sugik.

Selain berziarah biasanya banyak pengunjung yang datang menjelang ngabuburit untuk salat dan berbuka puasa dengan Bubur Asyura yang menjadi tradisi peninggalan Sunan Bonang.

Perlu diketahui, Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila putri Tumenggung Majapahit Aryo Tejo yang kala itu berkuasa di Bumi Tuban.

Tokoh bernama asli Raden Maulana Makdum Ibrahim adalah penyebar Agama Islam di daerah Tuban dan Lasem. Masyarakat Jawa lebih akrab mengenalnya dengan nama Sunan Bonang.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut