Kreatif dan Inspiratif, Usaha Tempat Korek Api Custom Tembus Pasar Luar Kota, Hasilkan Cuan Besar
JOMBANG, iNewsSurabaya.id – Kesal karena korek api milik teman-temannya kerap raib, justru menjadi titik balik bagi Nina Novita (26). Pemudi asal Jombang ini tak menyangka, kejengkelan sederhana itu kini menjelma menjadi usaha kreatif yang mampu menghasilkan omzet jutaan rupiah setiap bulan.
Dari rumahnya di Jalan Wisnu Wardhana, Kelurahan Kaliwungu, Kecamatan Jombang, Nina merintis bisnis kerajinan bertajuk Craft Minime. Produk andalannya berupa tempat korek api custom dengan desain unik dan personal, yang kini mulai digemari berbagai kalangan.
Berbeda dengan tempat korek api pada umumnya, karya Nina hadir dengan sentuhan kreatif. Bentuknya beragam, detailnya halus, dan bisa disesuaikan dengan keinginan pemesan. Inovasi inilah yang menjadi daya tarik utama produknya.
“Awalnya cuma kesal, kok korek api sering hilang. Dari situ saya kepikiran bikin tempatnya yang kokoh, tapi bahannya tetap terjangkau,” ujar Nina saat ditemui, Minggu (28/12/2025).
Berangkat dari ide tersebut, Nina mulai mencari bahan yang mudah dibentuk namun tetap kuat. Pilihannya jatuh pada air dry clay, tanah liat siap pakai berkualitas premium yang bisa mengering secara alami tanpa perlu dipanggang menggunakan oven.
Proses pembuatannya pun membutuhkan ketelatenan. Nina terlebih dahulu menentukan bentuk, lalu membuat cetakan sederhana dari aluminium foil yang dibungkuskan pada korek api. Air dry clay kemudian dibentuk perlahan mengikuti cetakan hingga menjadi casing korek api.
“Setelah dibentuk, clay dikeringkan selama beberapa jam. Kalau sudah benar-benar kering, baru saya warnai menggunakan cat akrilik,” tuturnya.
Agar tampil lebih menarik, Nina menambahkan sentuhan akhir berupa lapisan resin untuk menghasilkan efek mengilap. Namun, ia mengakui penggunaan resin memerlukan kehati-hatian.
“Resin itu agak tricky, tapi hasilnya memang lebih glossy. Kalau untuk pemula, bisa pakai vernis saja. Lebih mudah, meski kilapnya tidak setajam resin,” jelasnya. Setelah itu, besi gantungan kunci dipasang sebagai pelengkap.
Yang semula hanya dikerjakan iseng di waktu luang, kini justru mendatangkan respons positif dari pasar. Pesanan terus berdatangan, tak hanya dari Jombang, tetapi juga dari berbagai daerah lain. Pengiriman terjauh bahkan pernah menjangkau Bandung.
Nina menerapkan sistem produksi berdasarkan pesanan atau by request, dengan harga yang bervariasi tergantung tingkat kerumitan desain. Meski tidak memproduksi setiap hari, omzet yang ia peroleh cukup menjanjikan.
“Kurang lebih bisa sampai Rp1,5 juta per bulan,” ungkapnya.
Tak berhenti di satu produk, Nina juga mulai mengembangkan kreasi lain seperti asbak custom dengan konsep serupa. Ia berharap ke depan Craft Minime bisa terus berkembang dan dikenal lebih luas.
Kisah Nina menjadi bukti bahwa peluang usaha bisa lahir dari hal-hal sederhana di sekitar. Dengan kreativitas, ketekunan, dan keberanian mencoba, ide kecil pun mampu tumbuh menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan
Editor : Arif Ardliyanto