Jenguk Suami yang Selingkuh, Lurah Cantik Ini hanya Bisa Terdiam

MAKASSAR, iNews.id – Istri Kasatpol PP Makassar, Ekayani Prativi yang menjabat sebagai Lurah Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya hanya bisa terdiam. Ia tidak bisa berkata-kata saat mengetahui suaminya selingkuh hingga berujung pembunuhan.

Sikap kesedihan terlihat saat mendatangi Polrestabes Makassar. Kedatangan lurah cantik ke Polrestabes Makassar ini bertujuan untuk menjenguk suaminya Iqbal Asnan yang baru saja ditangkap tim Satreskrim Polrestabes Makassar.

Baca Juga

Kasi Cantik Dishub Makassar Ini Jadi Alasan Kasatpol PP sebagai Seorang Pembunuh

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Muhammad Iqbal Asnan diketahui menjadi dalang penembakan petugas Dishub Kota Makassar, Najamuddin Sewang.

Penembakan itu terjadi di jalan raya saat korban hendak pulang ke rumahnya pada Minggu (3/4/2022) Kehadiran Ekayani ke Polrestabes Makassar, tidak sendirian. Dia diantarkan dua wanita yang diduga kerabatnya.

Sayangnya, saat hendak dikonfirmasi Ekayani memilih untuk bungkam, dan dengan tergesa-gesa pergi menaiki mobil yang sudah menunggu di halaman Polrestabes Makassar.

Baca Juga

Cinta Segitiga Butakan Mata Kasatpol PP Kota Makassar, Rela Tembak Petugas Dishub

Diketahui, motif penembakan tersebut karena cinta segita dengan janda cantik bernama Rachma yang merupakan pegawai di Dishub Makassar. Dia menjabat sebagai kepala seksi di Dishub Makassar.

Iqbal ditangkap di salah satu rumah di Jalan Muhammad Tahir, Kota Makassar, Sulsel. Dia diamankan oleh tim khusus yang dibentuk Kapolda Sulsel, Irjen pol Nana Sudjana.

Hadir dalam penangkapan tersebut, Kapolrestabes Makassar, Kombes pol Budhi Haryanto, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Reonald Simanjuntak, serta beberapa personel jatanras, propam dan brimob.

"Motif dibalik penembakan tersebut dilatarbelakangi cinta segitiga. Melibatkan perempuan yang disukai oleh korban dan otak penembakan, Kasatpol PP Iqbal Asnan," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budi Haryanto.

Editor : Arif Ardliyanto