PKS Jatim, Irwan melanjutkan, telah membentuk dewan pakar yang beranggotakan purnawirawan TNI/Polri serta tokoh profesional.
“Ini membuktikan keterbukaan buat PKS bukan semata basa-basi atau iklan politik, melainkan realitas yang harus dikelola dengan konstruktif. Sebuah organisasi atau partai politik mestinya menjadi cermin dari keragaman masyarakat dan bangsa Indonesia,” tegas pria yang pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Timur selama 2 periode itu.
Irwan juga menyampaikan bahwa PKS juga menggalang silaturahim kebangsaan kepada tokoh-tokoh nasional dan daerah.
“Kami sudah melakukan silaturahim kebangsaan dengan Gubernur Jawa Timur, Kapolda Jatim, Kejaksaan Tinggi Jatim, MUI Jawa Timur. Kami juga sudah sowan ke PWNU Jatim, PW Muhammadiyah Jatim, serta berbagai ormas lainnya,” tegasnya.
Ia menyebut PKS siap menerima nasihat dan masukan dari pemimpin organisasi kemasyarakatan seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah serta organisasi lain yang memiliki jasa besar bagi pembinaan umat dan bangsa.
“Sebagai organisasi yang lahir pasca reformasi 1998, PKS menyadari perjuangan para kiai, habaib dan ulama dalam perjalanan sejarah bangsa. Untuk itu, PKS tidak sungkan untuk meminta arahan dan doa bagi keselamatan dan kesejahteraan bersama,” ujarnya.
Irwan kemudian menyampaikan berbagai hal yang sudah dilakukan PKS Jatim untuk rakyat dan mendukung berbagai upaya pemerintah Provinsi Jatim membangun Jawa Timur.
“Di masa Pandemi Covid-19 ini, PKS Jawa Timur telah berikhitar dengan menggelar vaksinasi massal dosis 1 dan 2, PKS Jatim juga melaksanakan gerakan berbagi untuk masyarakat terdampak pandemi,” katanya.
PKS juga meyakini, membangun ketahanan keluarga adalah salah satu pondasi penting keberhasilan membangun bangsa.
Dalam hal ini perhatian kepada perempuan menjadi hal yang prioritas.
Editor : Ali Masduki