SURABAYA, iNews.id – Media sosial saat ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Berbagai momentum maupun potret kehidupan pribadi sering kali dibagikan di media sosial masing-masing. Tentunya hal ini memiliki kelebihan dan kekurangan, bukan?
Pakar Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR), Ike Herdiana, menuturkan ekspos diri di media sosial telah menjadi salah satu kebutuhan manusia. Ekspos diri ini dilakukan agar lebih dikenal orang lain.
Tidak hanya itu, menurut Ike fenomena ekspos diri di media sosial telah menjadi kebutuhan manusia untuk mendongkrak kepopuleran.
“Sekarang memang eranya medsos. Semua potret kehidupan kita sudah lebih mudah di-share di medsos, sebagai medianya. Hal ini memenuhi salah satu kebutuhan manusia untuk dikenal oleh orang lain. Begitu pula kebutuhan manusia modern sekarang yakni popularitas,” ujarnya.
Ike menjelaskan, fenomena ekspos diri di media sosial tidak hanya membagikan diri sendiri namun sebagai ajang self branding terkait dengan kelebihan maupun prestasi diri kepada orang lain.
“Selain itu, medsos juga bisa digunakan sebagai media untuk mengekspos diri sendiri, baik dalam konteks ingin memperlihatkan kelebihan diri, kemampuan diri, kompetensi diri, atau apapun. Tujuannya juga beragam. Ada yang untuk self branding atau sekadar membagi informasi kepada khalayak melalui medsos,” terangnya.
Sering membagikan hal-hal mengenai diri sendiri di media sosial menurut Ike ditengarai beberapa hal. Seperti ingin lebih dikenal, menaikkan popularitas, serta membagikan edukasi maupun informasi. Ada pula keinginan self branding, menghibur diri, serta untuk mengikuti tren masa kini.
Tidak hanya itu, sering mengekspos diri sendiri juga dapat mendatangkan pundi-pundi rupiah dan malah dijadikan sebagai profesi.
“Sekarang malah sudah banyak orang mengais keuntungan finansial dari medsos, jadi bisa juga untuk memenuhi kebutuhan ekonomi,” tuturnya.
Editor : Ali Masduki