MOJOKERTO, iNews.id - Pasca kecelakaan bus maut yang menewaskan banyak orang membuat Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jatim melakukan cek data. Dishub menilai Bus Pariwisata PO Ardiansyah dalam kondisi laik jalan.
Kondisi ini diketahui setelah pihak Dishub Jatim melakukan pengecekan bus berpelat nomor S 7322 UW pasca insiden kecelakaan yang menewaskan 14 penumpangnya.
“Kalau dari sisi kendaraan memang laik,” kata Kasi Keselamatan Jalan Dishub Jatim Arjani Hia Putra kepada wartawan di Mapolresta Mojokerto, Selasa (17/5/2022).
Secara teknis, jelas dia, kendaraan tersebut uji KIR-nya masih berlaku sampai dengan hari kejadian. Menurutnya, masa berlaku habis tepat pada Selasa, 17 Mei 2022. “waktunya uji lanjutan,” tukas Arjani.
Ia memaparkan, pengecekan kendaran yang mengalami kecelakaan ini dilakukan secara menyeluruh. Mulai dari fungsi utama di bus itu, termasuk sistem kemudi, sistem pengereman sistem operasional yang ada di bus. Selain itu juga nomor rangka, nomor mesin dan sudah dicocokan dengan dokumen yang ada.
“Kalau usia kedaraan memang tahun 2007, akan tetapi masih laik. Uji KIR juga masih hidup, sedangkan data nomor mesin nomor rangka juga cocok dengan data,” papar Arjani.
Di lokasi kejadian tidak ditemukan bekas pengereman bus berwarna hijau yang dikemudikan Ade Firmansyah (29) Dusun Sememi, Desa Benowo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya.
Ditanya perihal itu, Arjani mengungkapkan jika hal itu akibat sopir mengantuk. Diperkirakan sopir tidak sempat melakukan pengereman sehingga langsung menghatam tiang beton rambu multipesan VMS (Variable Massage Sign) itu.
“Karena ngantuk itu dia tidak ngerem, kondisi rem masih normal tapi fungsi pengereman tidak dijalankan, itu diindikasikan pengemudi ngantuk. Kalau dia tidak ngantuk waktu dia minggir itu, dia ngerem dan kembali ke jalurnya,” pungkas Arjani.
Kejadian ini bermula saat bus pariwisata PO Ardiansyah nopol S 7322 UW yang dikemudikan seorang sopir cadangan Ade Firmansyah (39), warga Sememi, Benowo itu melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Jombang menuju Surabaya.
Bus itu berpenumpang rombongan wisatawan asal Desa Benowo, Kecamatan Pakal, Suarbaya berjumlah 33 orang.
Setiba di lokasi, sekitar pukul 06.15 WIB, Selasa (16/5/2022), bus mendadak oleng ke kiri. Sopir yang diduga mengatuk tidak bisa mengendalikan laju bus. Akhirnya keluar jalur menghantam beton tiang rambu multi pesan VMS.
Kerasnya benturan membuat bus warna hijau itu rusak parah. Bodi depan bus bagian kiri ringsek parah. Sedangkan, tiang beton itu nyaris ambruk. Setelah tabrakan, bus terguling ke arah kanan. Di lokasi tampak barang-barang milik rombongan berceceran. Kursi penumpang, setir, serta bagian lain bus tak lagi utuh. Di antaranya barang-barang itu masih berlumurah darah.
Kecelakaan tunggal ini mengakibatkan total 14 korban meninggal dunia. 7 korban meninggal di lokasi kejadian sementara 8 korban meninggal di rumah sakit. Semua korban meninggal dunia, kina telah semayamkan di makam Islam Desa Benowo.
Editor : Arif Ardliyanto