SURABAYA, iNews.id - Syakir Daulay, penyanyi, aktor sekaligus hafiz Indonesia berbagi mengajak siswa-siswi Sekolah Islam Shafta Surabaya agar mendekat kepada orang-orang yang berilmu. Yakni para Ulama, Kyai, Guru dan Habaib.
Ajakan itu ia ungkapkan ketika menjadi bintang tamu dalam Pengajian Akbar dan Shafta Bersholawat dalam rangka Harlah ke-31 Sekolah Islam Shafta Surabaya, Minggu (22/5/2022).
Menurut Syakir, mendekat dan kenal dengan para Ulama, Kyai, Guru dan Habaib merupakan salah satu jalan agar bisa meraih kesuksesan. Kata dia, merekalah sumber ilmu yang sebenarnya.
"Para Kyai harus didekati sama anak muda. Anak muda jangan hanya bermain sama yang muda aja, tapi bersa-samalah orang yang tua dan berilmu," tuturnya.
Ia menuturkan, besekolah tinggi hingga lama di pesantren akan sia-sia jika tidak kenal sama orang yang punya ilmu. Bahkan juga akan sia-sia jika orangtua berharap anaknya sukses akan tetapi tidak pernah dikenalka kepada orang yang punya kesuksesan.
"Di Jakarta, di kota-kota, kadang banyak orangtua mengajak anaknya ke mall, melihat benda-benda mati. Ada juga yang ke kebun binatang, tapi gak pernah diajak ketemu sama ulama. Gak pernah diajak untuk ke majlis taklim. Padahal siapa yang pengen sukses maka dia harus dekat sama yang punya kesuksesan," tegasnya.
Pemeran Sopir Eneng Dunia Akhirat ini mengatakan, didalam kehidupan ini ada orang yang sukses dan ada orang yang di sukseskan. Diantara dua hal itu, yang lebih cepat menempuh kesuksesan adalah orang yang di sukseskan.
Ada orang yang jalan, ada yang diperjalankan. Sebagaimana Rasulullah SAW, diperjalankan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa cuma dalam satu malam. Kemudian ke Sidrotul Muntaha cuma satu malam. Karena diperjalankan oleh yang maha memungkinkan dari segala hal yang tidak mungkin.
"Untuk itu, maka sayangilah guru-guru kita. Karena dengan menyayangi mereka, maka kita akan mendapatkan cara bagaimana disayangi oleh Allah SWT. Jangan jauh-jauh dari Ulama, Kyai dan Habaib," kata dia.
"Anak muda boleh gaul, tapi jagan pernah tinggalin Ulama. Jangan pernah tinggalin Allah SWT. Karena pada akhirnya yang akan menolong kita adalah Allah SWT lewat guru-guru kita," lanjutnya.
Selain itu, Syakir juga menuturkan harus berhati-hati dengan penyakit hati. Penyakit itulah yang membuat gagalnya meraih kesuksesan, meski sudah bertahun-tahun mencari ilmu baik di pesantren atau di sekolah pada umumnya.
"Jadilah orang yang bersih hatinya. Jangan pernah iri sama orang yang sudah punya, karena semua sudah ditakdirkan. Karena surga, kemulyaan dan kesuksesan tidak akan pernah diberikan kepada orang-orang yang sombong," tegasnya.
Sementara itu Ketua Yayasan Al-Insanul Kamil Surabaya (Sekolah Islam SHAFTA), Ahmad Nashruddin, menambahkan Pengajian Akbar dan SHAFTA Bershalawat merupakan puncak Milad Ke-31 Sekolah Islam Shafta ini sekaligus untuk memperingati bulan lahirnya pendiri Sekolah Islam Shafta.
Selain Syakir Daulay, selama dua hari juga diisi oleh Gus Azmi Askandar, KH.Agoes Ali Masyhuri (Pengasuh PP. Bumi Shalawat Sidoarjo) dan KH. Miftachul Akhyar (Ketua MUI Pusat & Rais Aam PBNU).
Ahmad berharap, dengan menghadirkan para tokoh lintas generasi ini agar Shafta semakin bisa menyatu dengan masyarakat yang mencintai Shalawat, agama dan sisi akademik serta non akademik.
"Kami ingin jangan lelah untuk tetap meningkatkan kualitas dan menjadi rool model sekolah yang menggabungkan sisi akademik dan sisi spiritual," ujarnya.
Sedangkan dihadirkannya Syakir Daulay, kata Ahmad, agar menjadi inspirasi peserta didiknya. Sebagai pemuda, Syakir merupakan sosok yang cukup sukses dalam berkarir.
"Kami ingin anak-anak kami bisa mencontoh sisi positifnya mas Syakir. Karena beliau adalah konten kreator yang sangat aktif dan menginspirasi bagi adik-adik kami," tandasnya.
Editor : Ali Masduki