SURABAYA, iNews.id - PT. Kencana Maju Bersama, perusahaan distribusi produk-produk bahan bangunan terutama produk baja ringan beserta pendukungnya menggelar Lomba Kreasi Baja Ringan.
Lomba yang ditujuan untuk pelajar SMK ini bertujuan untuk mengenalkan produk baja ringan berkualitas.
BACA JUGA:
Bahaya! Baja Ringan Abal-Abal Marak di Pasaran
Direktur PT Kencana Maju Bersama, Susanto mengatakan, meski baja ringan sudah puluhan tahun ada di Indonesia, namun hingga saat ini produk-produk baja ringan belum ada di kurikulum sekolah.
Sehingga perlu pembelajaran tentang produk yang aman dan baik, untuk di kemudian hari diaplikasikan oleh anak-anak sekolah dalam pekerjaannya.
"Kita lakukan edukasi terus tentang produk ini selama 3 bulan. Da hasilnya hari ini finalnya," katanya disela final Lomba Kreasi Baja Ringan di gedung Kencana Surabaya, Sabtu (28/5/2022).
Selama 3 bulan itu, kata dia, peserta terus dipantau dan perkembangannya cukup signifikan. Siswa SMK bisa mengerti tentang produk berkualitas, produk yang baik dan tidak banci.
Selama penyisihan, kreatifias dan ide siswa SMK diakuinya cukup bagus. Baja ringan bisa dibuat menjadi bermacam-macam produk. Mlai jemuran, tangga, pot, hingga tempat duduk di taman kota.
Kedepan, lanjut Susanto, lomba kreasi baja ringan akan digelar setiap tahun di seluruh kota di Indonesia. PT Kencana Maju Bersama sendiri sudah memiliki 33 cabang yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
"Selama ini SMK hanya mendapatkan pendidikan tentang pertukangan. Untuk baja ringan, selama ini belum masuk kurikulum. Kita tujuannya agar tidak sampai terjadi roboh karena salah aplikasi," tuturnya.
Sekjen Himpunan Aplikator Indonesia (HAPI), Rico Candra menjelaskan, edukasi baja ringan dilakukan dengan cara jemput bola.
Para pelatih atau aplikator mendatangi sekolah-sekolah SMK untuk memberikan pelatihan. Kemudian siswa diseleksi oleh sekolah untuk megikuti lomba.
Total ada 16 SMK se-jatim yang mengikuti program ini. Sedangkan yang berhasil lolos hingga babak final ada 5 sekolah, diantanya SMKN 2 Surabaya, SMKN 5 Surabaya, SMKN 7 Surabaya dan SMKN 1 Sidoarjo
"Ada 5 kriteria penilaian dalam kompetisi ini. Pertama kekompakan peserta, karya harus bisa digunakan, kreatifitas, watu penyelesaian dan kerapian. Lima unsur ini harus memenuhi untuk menentukan pemenang," ungkapnya.
Siswa SMK yang sudah mengikuti pelatihan baja ringan ini otomastis mendapatkan sertifikasi pelatihan yang dapat digunakan sebagai modal untuk bekerja.
"Kalau mereka meningkatkan lagi, mereka bisa lanjutkan sertifikasi dengan BNSP," kata dia.
Roco menambahkan, keberhasilan kompetisi di jawa timur ini akan dijadikan pilot project ke daerah-daerah lain di Indonesia.
Hal itu bertujuan agar siswa SMK mengetahui bahwa produk bahan bangunan yang bagus juga perlu diimplementasikan dengan cara yang bagus. Dalam waktu dekat rencananya akan digelar di Jember, Banyuwangi dan Situbondo.
Dalam kesempatan yang sama, Kasi Kurikulum SMK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Mudianto mengekukakan bahwa Lomba Kreasi Baja Ringan yang dihelat oleh Kencana Grup ini merupakan bentuk nyata kerjasama antara industri dan SMK.
Hal ini sesuai dengan orientasi pemerintah, bahwa lulusan SMK bisa bekerja. Termasuk didalamnya melanjutkan atau berwirausaha.
"Adanya kegiatan seperti ini memberikan keterampilan yang riil pada siswa. Terutama terkait dengan apa yang nanti dibutuhkan hubungannya dengan core bisnis dari PT Kencana Group," tandanya.
Editor : Ali Masduki