SURABAYA, iNews.id - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi terkenal dengan memiliki sikap ramah. Dalam pertemuan alumni SMAN I Surabayaa (Smasa), kedatangan Eri benar-benar menyita perhatian. Selain sebagai orang nomor satu Kota Pahlawan, Eri menegaskan tak mau dipanggil Wali Kota.
“Jangan panggil saya Wali Kota. Nama saya Eri Cahyadi. Jadi cukup panggil Mas Eri atau Cak Eri terserah, asal jangan pakai sebutan wali kota,” katan Eri Cahyadi dengan yakin.
Penegasan tersebut disampaikan Eri Cahyadi saat hadir di momen Halal Bihalal alumnis SMA Negeri 1 Surabaya (Smasa) yang digelar di Restoran Makan Time, Sabtu (28/5/2022).
Pria kelahiran Surabaya, 27 Mei 1977 ini menyatakan, alasannya tidak mau dipanggil Wali Kota karena memandang semua orang sama. “Manusia itu tempatnya salah. Kalau saya dipanggil Wali Kota, takutnya yang muncul adalah kesombongan, dan rasa paling-paling,” tuturnya.
Eri menandaskan dirinya tak ingin dibebani dengan jabatan tersebut. “Cukup panggil saya dengan nama saja. Jadi kalau nanti ketemu saya masih panggil saya wali kota, saya pura-pura nggak krungu (tidak mendengar),” cetusnya sambil tertawa.
Eri berulang kali menyatakan bahwa dirinya adalah ‘pelayan’ masyarakat. Hal yang sama juga ditegaskan orang nomor satu di Kota Surabaya ini kepada anak buahnya. “Opo sing dibanggakan jadi Wali Kota, jadi pejabat. Karena dalam agama apa pun dinyatakan bahwa pejabat adalah pelayan umat,” ucap anak kedua dari tiga bersaudara ini.
Untuk itu, Eri pun minta agar seluruh pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya agar tidak cuma duduk di belakang meja. “Jabatan bukan untuk gaya-gayaan, bukan untuk tongkrongan. Bukan musimnya lagi seperti itu,” katanya.
Ayah dua anak ini menyatakan, dirinya selalu minta seluruh pejabat Pemkot Surabaya memperhatikan seluruh output dan outcome sepenuhnya untuk warga Kota Surabaya. “Kalau mau jabatan, silakan ambil. Tetapi jika tidak bisa menunjukkan output dan outcome untuk umat, akan saya copot,” tuturnya.
Di tengah sambutannya, Eri juga sempat menyampaikan permintaan maaf. Sebab, sejak dilantik pada 26 Februari 2021, dia merasa belum bisa bekerja maksimal. “Sejak dilantik hingga Desember 2021, tugas saya cuma satu, urus masker sama vaksin!” ujarnya disambut tawa para alumnus Smasa.
Kini, setelah kondisi mulai membaik, Eri optimistis waktunya kembali menggerakkan ekonomi. Maka Eri menjamin akan menggunakan seluruh aset Pemkot Surabaya agar perekonomian di kota terbesar kedua setelah Jakarta ini kembali menggeliat. Suasana silaturahim tersebut kian meriah saat Yohana, salah satu alumnus Smasa mengajak teman-temannya menyanyikan lagu untuk merayakan ulang tahun Cak Eri.
Editor : Arif Ardliyanto