SURABAYA, iNews.id - Laboratorium Kimia Bahan Alam dan Sintesis (KIBAS) Departemen Kimia ITS bekerja sama dengan Pusat Penelitian Agri-Pangan dan Bioteknologi (Puslit Agrifotech) ITS meluncurkan ITS Djamoe, di Galeri Riset, Inovasi dan Teknologi (GRIT) Gedung Pusat Riset ITS secara hybrid, Selasa (31/5/2022).
Penanggung Jawab Riset ITS Djamoe, Sri Fatmawati mengatakan, riset pertama terkait jamu ini sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 2002 dengan sasaran riset untuk mempelajari tanaman obat.
Ia mengatakan bahwa riset tersebut merupakan hasil inspirasi dari Kepala Laboratorium KIBAS saat itu yakni Prof Dr Drs Taslim Ersam MS.
“Ini merupakan riset yang sudah dilakukan selama 20 tahun,” katanya.
Perempuan yang akrab disapa Fatma ini mengungkapkan, proses pembuatan minuman jamu tersebut memiliki kemiripan dengan perusahaan lain.
Meski berbahan dasar temulawak dan meniran, ia berkomentar bahwa quality control merupakan kunci pembeda dari jamu buatan ITS.
“Tentunya kita selalu meneliti komposisi dari bahan jamu yang kami gunakan,” tegasnya.
Editor : Ali Masduki