SURABAYA, iNews.id - Penculikan anak masih menjadi masalah yang cukup sering terjadi di Indonesia.
Berada pada lingkungan asing, perasaan terancam dan terisolasi akan muncul pada anak korban penculikan.
Dosen Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Airlangga (UNAIR) Dr Primatia Yogi Wulandari SPsi MSi Psikolog menyampaikan, bahwa seorang anak membutuhkan lingkungan yang aman dan nyaman.
Sementara itu, korban penculikan akan berada jauh dari lingkungan sekitarnya, bahkan mengalami tindakan fisik dan pelecehan seksual.
Hal tersebut membuat psikologis korban terdampak.
“Anak yang mengalami trauma akan tampak berbeda dari segi perilaku yang ditampakkan, seperti lebih banyak diam dan termenung, menyendiri, mimpi buruk, hingga menangis histeris,” tuturnya.
Editor : Ali Masduki