Setiap race-nya diisi 6 peserta dengan 3 lap atau putaran, dengan total jarak yang ditempuh sejauh 9 kilometer. Perserta yang dapat menyentuh garis finish lebih dulu maka akan bertanding kembali pada perlombaan selanjutnya sampai merebut juara satu.
"Untuk hadiahnya ada sepeda dan barang elektronik, yang dibeli dari hasil iuran para nelayan. Sisanya dibantu donatur dan sponsor," ucalnya.
Dengan itu ia berharap Pemkab Probolinggo memperhatikan dan menjadikan tradisi ini sebagai progam tahunan. Disamping itu, Seorang mekanik kapal balap, Ahmad Faisol menyatakan kalau pihaknya sudah mempersiapkan diri sebelum berlomba. Saking antusiasnya tim harus membeli kapal berbahan fiber dengan mesin penggerak berkapasitas 6 PK dan dimodifikasi kembali. "Rata-rata kecepatan kapal menyentuh angka 80-100 km/jam. Mudah-mudahan tim kami dapat menyabet gelar juara," paparnya.
Sementara itu, salah satu penonton, Halimah mengutarakan kalau dirinya selalu hadir setiap lomba digelar. Menurutnya, lomba tersebut merupakan hiburan yang patut dilestarikan. "Yang seru itu ketika peserta saling menyalip. Saya sama penonton lainnya langsung bersorak memberi dukungan," akunya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait