Gilang menceritakan, awalnya tahun 2020 ada sosialisasi dari LIPI Press, sekarang namanya Penerbit BRIN, terkait penerbitan buku elektronik (e-Book).
Kebetulan dia juga tertarik untuk menerbitkan buku yang bisa disebarluaskan dan dapat diakses semua pembaca dimanapun berada.
“Buku yang saya tulis ini terkait prosedur pengambilan darah pada manusia untuk penelitian. Terbitnya buku tersebut, karena berawal dari minimnya referensi yang saya dapatkan ketika melakukan penelitian, terlebih di luar sana banyak peneliti di bidang medis dan kesehatan tidak pernah terlepas dengan sampling darah manusia. Oleh karena itu, bulan Januari 2021, saya kirimkan ke LIPI Press, memang prosesnya lama karena masa pandemi dan baru terbit Januari 2022,” ungkapnya, Kamis (23/6).
Pria yang menjadi anggota Himpunan Kimia Klinik Indonesia ini menambahkan, pada saat buku terbit, dirinya juga dikabari, terlebih kalau karyanya masuk akuisisi penerbit BRIN, dan dinyatakan lolos pada tanggal 24 Mei 2022.
Pada bulan juni 2022, dirinya akan melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan akan mendapat penghargaan serta insentif dari BRIN.
“Program Akuisisi Pengetahuan Lokal ini menjadi salah satu bentuk kontribusi dan jawaban atas berbagai tuntutan terhadap peran lembaga riset dalam penyelesaian masalah-masalah aktual yang dihadapi bangsa. Khususnya melalui penyediaan produk-produk informasi yang kredibel dan inovatif guna menjaga dan melestarikan pengetahuan dan kearifan lokal Indonesia,” terangnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait