Saat ini progres reaktivasi jalur tersebut sudah masuk ke dalam studi kelayakan. Selain itu, ujar Viega, target utama dari DJKA terkait proses reaktivasi itu adalah untuk mengurangi beban jalan raya serta meningkatkan potensi angkutan penumpang. “Kalau melihat potensi, besar kemungkinan ini akan tercapai, terlebih lagi dengan adanya revitalisasi pelabuhan di Panarukan. Target utamanya adalah memaksimalkan potensi angkutan penumpang maupun barang dengan pengangkutan komoditi dari dan ke pelabuhan Panarukan,” paparnya.
Dari seluruh survei dan perencanaan yang telah dilakukan, Viega menegaskan jika targetnya adalah jalur tersebut akan mulai dibangun pada tahun 2024 mendatang. “Jika semua progres telah selesai dilaksanakan, diharapkan konstruksi sudah bisa dilakukan mulai tahun 2024, namun kita juga masih menunggu kajian FS,” ucap dia.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait