SURABAYA, iNews.id - Keinginan membantu sesama begitu kuat. Rasa empati menjadikan Nadya Wulan, influencer asal Surabaya tak ingin berdiam diri.
Di sebuah rumah singgah, Nadia memberikan ruang berkarya bagi pasien dan penyandang difabel.
Sebelum menggelar pelatihan, Nadya mengaku berpikir keras untuk menemukan hiburan dan keterampilan apa yang cocok untuk mereka.
Keterbatasan dalam beraktifitas menjadikan dia harus memutar otak, agar para penyandang dan pasien disabilitas dapat berdaya.
"Setidaknya saya ingin memberikan sedikit hiburan untuk melupakan rasa sakit dan keterbatasan yang mereka alami. Selain itu saya juga ingin memberikan bekal ketrampilan agar ketika mereka sudah sembuh bisa lebih mandiri," ucap Nadya Wulan, Sabtu (30/7/2022).
Entah ada angin apa, setelah pulang dari musholla dekat rumahnya, Nadya tiba-tiba ingat kalauada salah satu aplikasi e-Money asal Jawa Timur yang mempunyai layanan sedekah listrik untuk musholla atau masjid, yang mungkin bisa diajak kerja sama terkait idenya ini karena mempunyai visi yang sama.
Tanpa pikir panjang, Nadya pun menghubungi SpeedCash melalui DM di Instagram.
"Saya ingat betul pertama kali nyoba layanan sedekah listrik dari aplikasi SpeedCash, menurutku sih keren yaa, dan ini bentuknya bukan pengumpulan dana lho. Jadi aku bisa langsung bayarin listrik musholla atau masjid yang aku inginkan di menu tersebut. Jadi yaa udah aku kontak IG nya mereka," ungkap Nadya.
Gayungpun bersambut, SpeedCash menjalin kerjsama dengan Nadya untuk menyelenggarakan pelatihan ecoprint atau batik daun untuk difabel di Ruang Pasien Surabaya.
"Gak nyangka ya, ternyata kami mempunyai vibrasi yang sama dengan dia (Nadya). Sebelumnya saya juga udah deal kerjasama dengan Bu Tyas Dosen dari Unesa terkait hal ini, ya udah kami ajak sekalian aja Mbak Nadya biar ramai," terang Digda Manager Emoney SpeedCash Pelatihan ecoprint diselenggarakan pada hari Sabtu, 23 Juli 2022 di Ruang Pasien, Surabaya.
Pelatihan ini dibimbing langsung oleh CEO Ecoprint Daun Efek Ibu Siti Harnanik dan diikuti oleh 30 an peserta yang terdiri pasien dan pendampingnya.
Terlihat dari semangat mereka saat mendengarkan materi sampai praktek langsung dalam pembuatan batik.
Para pasien dan pendamping begitu semangat menata daun yang dipilih, dan dikreasikan sesuai keinginan mereka.
Mereka saling membantu satu sama lain dalam menata daun-daunnya.
"Alhamdulillah berkat ridho-Nya acara tadi berjalan dengan lancar dan akhirnya rencanaku untuk sedikit menghibur dan memberikan ketrampilan untuk mereka juga terwujud," tutup Nadya yang hadir dalam pelatihan ecoprint tersebut.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait