Dosen Unesa, Tyas menambahkan proses pembuatan batik ecoprint ini tergolong mudah dan ramah untuk teman-teman difabel, karena dalam proses pembuatan motifnya, dilakukan dengan menata daun di atas kain yang sebelumnya sudah di rendam dengan larutan tunjung untuk daun dan tawas untuk kain.
Sementara itu, salah satu penyandang difabel, Lilik Handayani mengaku tetap semangat mengikuti pelatihan meski dengan keterbatasan yang ia miliki.
"Saya tetap bersemangat melakukan apapun yang saya inginkan. Pelatihan membatik ini sangat membantu saya untuk tetap berkarya, syukur-syukur bisa dijual kedepannya," kata penderita kaki gajah itu.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait