SURABAYA, iNewsSurabaya.d – Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menunjukkan komitmennya dalam memperluas jejaring pendidikan global. Kali ini, UNESA menyelenggarakan program pelatihan internasional bertema “Manajemen Keuangan dalam Perencanaan Bisnis” yang ditujukan khusus bagi mahasiswa dari Thai Global Business Administration Technological College (TGBC), Thailand.
Pelatihan yang digelar secara langsung (luring) ini merupakan bagian dari penguatan kolaborasi antarnegara di bidang kewirausahaan dan pendidikan tinggi, sekaligus implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Dalam program ini, para peserta mendapatkan pembekalan mendalam tentang cara mengelola keuangan usaha, mulai dari pencatatan transaksi, manajemen arus kas, hingga penyusunan rencana bisnis (business plan) yang efektif.
Kegiatan ini diprakarsai oleh tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Ekonomika dan Bisnis UNESA yang dipimpin oleh Muhammad Husain, S.Pd., M.M. Ia didampingi oleh para dosen berkompeten seperti Nunik Dwi Kusumawati, S.M., M.SM., Dr. Harlina Meidiaswati, S.E., M.Si., serta Muhammad Rizki Ramadhan, B.Bus., MITHM. Seluruh tim memiliki latar belakang kuat dalam bidang kewirausahaan, literasi keuangan, dan pendampingan mahasiswa lintas negara.
"Pelatihan ini bukan hanya sekadar berbagi teori, tetapi juga menekankan praktik langsung melalui simulasi dan diskusi kelompok agar peserta benar-benar memahami materi secara aplikatif," jelas Muhammad Husain.
Program ini disambut antusias oleh para mahasiswa TGBC. Mereka terlibat aktif dalam setiap sesi, mulai dari praktik penyusunan anggaran, analisis kelayakan usaha, hingga presentasi ide bisnis. Bahkan beberapa peserta menyampaikan keinginan untuk menjalin kerja sama lebih lanjut dengan UNESA dalam bentuk riset atau pengembangan proyek kewirausahaan bersama.
Menurut Husain, kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang pertukaran ilmu, tetapi juga upaya strategis membangun jejaring ASEAN yang lebih kuat melalui kolaborasi akademik.
“UNESA ingin terus berperan sebagai pelopor pendidikan yang inklusif dan adaptif terhadap dinamika global. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi rutinitas dalam membangun kapasitas mahasiswa internasional,” pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
