Teori ini diperdebatkan, tetapi yang jelas bahwa Presiden Joe Biden, seorang Demokrat, sedang menggeluti problem inflasi tinggi sehingga butuh momentum lainnya untuk meningkatkan legitimasi partai.
“Yang jelas adalah Biden sengaja membiarkan Pelosi berkunjung ke Taiwan atas dasar haknya sebagai legislator. Ini juga menunjukkan bahwa AS tidak takut dengan Cina dalam kontestasi global, mengingat pada era Trump juga terjadi perang dagang antara kedua negara tersebut,” tekan peneliti Cakra Studi Global Strategis itu.
Bila tidak ada eskalasi yang tak diduga, Safril mengatakan bahwa ketegangan ini berdampak relatif kecil pada komunitas global. Mungkin bakal ada ketidakpastian pasar, karena keengganan kapal kargo untuk melewati Laut Cina Selatan dan terhambatnya ekspor semikonduktor Taiwan ke berbagai penjuru dunia.
“Bagi masyarakat Indonesia, harus digarisbawahi bahwa ini hanya ketegangan biasa. Tapi jangan dibiarin juga, karena potensi eskalasi ini selalu ada. Harus digemborkan terus pesan-pesan deeskalasi,” tutupnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait