SURABAYA, iNews.id - Penghayat Kepercayaan kerohanian Sapta Darma (Persada) kota Surabaya menggelar sejumlah ritual untuk memperingari bulan Suro 1956 Saka.
Para penganut aliran kebatinan tersebut memenuhi setiap sanggar. Selama 3 hari, mereka menjalankan tirakatan teteki. Yakni melaksanakan sembah sujud kepada Tuhan YME di semua sanggar untuk melakukan pembersihan diri dengan merefleksi dan memohon ampun atas segala kesalahan yang telah diperbuat.
Selain itu, bulan Suro yang juga bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, warga Sapta Darma juag menggelar ruwat negari. Mereka berdoa agar bangsa Indonesia diberikan kekuatan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya.
Ketua Panitia Pahargyan Suro 1956 Saka, Jumingan, mengatakan bulan Suro sangat kental dengan makna spiritual dan filosofis kehidupan.
"Sehingga menjadi sebuah momentum penting bagi seluruh Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa di Indonesia untuk memperingatinya," katanya, Jumat (19/8/2022).
Selain Tirakatan Teteki dan Ruwat Negari, warga Sapto Darmo juga membagikan sembako. Pembagian paket sembako ini sebagai bentuk kepedulian dan empati kepada masyarakat. Sembako langsung dibagiakan melalui sanggar di setiap kecamatan masing masing.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait