Dia Harus Presiden
Melihat ‘dalamnya kubangan’ krisis, mungkinkah mampu seorang Rizal Ramli mengembalikan Indonesia ke posisi semula?
“Itu pertanyaannya. Bisakah saat ini RR mengobati semua itu? Bisakah RR bergabung dengan rezim Jokowi, lalu menorehkan prestasi lagi waktu seperti era Gus Dur? Ini juga menjadi pertanyaan kami,” tegasnya.
Menurut Aminudin, ada pekerjaan rumah (PR) yang sulit bagi RR. “Rasanya sulit dibayangkan RR yang sukses tangani ekonomi era Gus Dur bisa sukses berjalan sekarang.
Mengapa? Karena era Gus Dur tak banyak conflict of interest, sehingga RR berani tolak arahan Gus Dur jika dinilai mengganggu ekonomi. Dan, hebatnya lagi, Gus Dur legowo menyerahkan kepada ahlinya,” urainya.
"Tapi saat ini, Presiden Jokowi bukan Gus Dur. Jokowi banyak diketahui memiliki conflict of interest mulai dari kepentingan titipan para taipan, asing hingga kepentingan RRC. Bahkan menteri-menteri di kabinet ini, rumornya juga terkait setoran ke pusat kekuasaan. Dan RR bukan tipe teknokrat yang berorientasi pada setoran upeti untuk atasan,” terangnya.
Jadi? “Sebaiknya RR memang memegang tampuk kekuasaan. Menjadi presiden bukan sekedar menteri. Apalagi dia harus menghadapi oligarki,” pungkasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait