Sementara itu, Rizal Ramli melalui akun Twitternya menyoroti sejumlah isu seputar pergolakan resesi dalam tubuh BUMN. Ada sejumlah catatan RR terkait Pertamina dan pengalamannya mengelola Semen Gresik Group.
Pertama, RR menilai pasar Pertamina terlalu oligopolistik dan sangat tidak efisien. Oleh karena itu, ia mengimbau manajemen Pertamina mesti mengalami pembaharuan.
"Mayoritas BUMN tidak effisien. Pertamina, pasarnya oligopolistik, sangat tidak effisien (ineffisiensi 20%). Ahok cuman Gede Bacot tak lakukan langkah besar utk turunkan cost, naikkan effisiensi. Managemen Pertamina harus dikocok-ulang. Jangan hanya demi utang budi Jokowi sama Ahok, Pertamina dikorbankan!," tulis RR, Jumat (26/8/2022).
Begitu pula saat RR menjadi Preskom Semen Gresik Group. Dalam 2,5 tahun RR mampu mendulang profit bagi perusahaan semen terbesar di Indonesia tersebut.
"RR jadi Preskom Semen Gresik Grup, dalam 2,5 tahun naikkan keuntungan 400% dari Rp800M jadi 3,2 T, terutama krn tekan cost produksi $8/ton, biaya bunga, effisiensi marketing dan naikkan kapasitas. Waktu RR jadi Preskom BNI, kerjasama bagus dgn Dirut Baiquni dkk, berhasil menaikkan keuntungan 87% dalam 1 tahun !," tambahnya
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait