Inverter ini dirancang untuk pengaplikasian sistem PLTS Atap pada segmen komersial industrial, dan mampu menghadirkan hasil daya yang lebih tinggi, peningkatan keamanan, serta penggunaan yang lebih fleksibel.
SG125CX-P2 memiliki teknologi Power Max canggih, fitur untuk melacak titik daya tertinggi secara akurat untuk memastikan sistem PV bekerja pada keadaan pembangkit listrik yang optimal secara konstan.
Sebagai distributor resmi dan pusat servis Sungrow di Indonesia, Utomo SolaRUV melalui perwakilannya menyampaikan bahwa pihaknya akan terus berkomitmen mendukung pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT). Khususnya PLTS, baik di rooftop bangunan, lokasi perairan (floating PV), maupun lokasi bekas lahan tambang.
Produk Utomo SolaRUV turut berkontribusi pada proyek EBT perusahaan nasional maupun showcase G20 di Bali khususnya di PLTS Terapung Muara Tukad dengan TKDN produksi Indonesia.
Selain level industri, transisi energi melalui PLTS Atap juga perlu didorong penggunaannya pada level rumah tangga maupun komersial.
Managing Director Utomo SolaRUV yang juga anggota B20 Indonesia Energy, Sustainability and Climate Task Force, Anthony Utomo mengatakan, pada 2021 Indonesia membangun pembangkit tenaga surya dengan kapasitas sekitar 200 MW. Sebanyak 90 MW di antara proyek ini memakai inverter Sungrow.
"Kami siap menghadirkan teknologi PLTS terbaik berkualitas internasional," katanya.
Anthony melanjutkan, energi listrik yang dikonversi menggunakan Inverter Sungrow mampu menghasilkan efisiensi hingga 99%, tahan terhadap suhu ekstrim dan telah diakreditasi di level internasional.
"Selain inverter, Sungrow juga mengembangkan teknologi PV Terapung (Floater PV) yang telah diaplikasikan pada proyek PLTS Terapung terbesar di dunia berkapasitas 40 MWp di Provinsi Anhui, Tiongkok,” ujar Anthony Utomo.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait