SURABAYA, iNews.id - Info Franchise and Business Concept Expo (IFBC) kembali digelar di Surabaya.
Kali ini di tahun 2022, pameran tersebut diselenggarakan di Square Ballroom, Basuki Rahmat, Surabaya.
Acara berlangsung selama 3 hari, mulai Jumat (9/9/2022) hingga Minggu (11/9/2022).
Franchise Regional Manager Region 3 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) Doni Wiriyawan mengatakan, bisnis waralaba minimarket di Indonesia masih mendapatkan respons positif dari masyarakat. Dari sejumlah roadshow pameran waralaba (IFBC) yang diikuti oleh Alfamart, responsnya luar biasa.
“Surabaya ini adalah kota ke-4 setelah Jakarta, Tangerang Selatan, dan Semarang. Pameran sebelumnya target kita tercapai. Kami optimistis warga Surabaya juga memiliki daya beli yang bagus seperti 3 kota besar tersebut,” katanya, Minggu (11/9/2022).
Wilayah jangkauan Alfamart Branch Sidorajo sendiri, mencakup Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Pulau Madura (Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep), Kabupaten Mojokerto, Provinsi NTT, hingga Provinsi Papua Barat.
“Untuk pameran di Surabaya kali ini ditargetkan ada 100 titik ulok (usulan lokasi) toko franchise dan 10 di antaranya menjadi gerai Alfamart,” ujarnya.
Sementara itu, pada pameran sebelumnya di Jakarta, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk berhasil mendapatkan 100 titik ulok.
Sedangkan di Tangerang Selatan 122 titik ulok, dan di Semarang UIlopkdmencapai 110 titik ulok.
Saat ini, jumlah toko Alfamart secara nasional per 31 Agustus 2022 tercatat 17.363 dan 26 % di antaranya (4.495 toko) dengan skema franchise.
Sedangkan 12.868 di antaranya adalah toko reguler. Sedangkan jumlah toko Alfamart di wilayah Branch Sidoarjo 735 toko dan 144 toko (19,6 %) di antaranya dengan skema franchise.
Public Relation PT Neo Expo Promosindo dan IFBC, Fredy Ferdianto mengatakan, setidaknya, ada lebih dari 60 merek waralaba dan peluang usaha yang ditawarkan dalam event ini.
Ragam pilihan bisnis waralaba dan peluang usaha ditawarkan, dari investasi Rp5 juta hingga ratusan juta rupiah.
"Konsep bisnis waralaba banyak dipilih para investor karena terbukti berhasil dalam mengembangkan jejaring gerai dan sustainable," katanya.
Saat ini, kata dia, angka pertumbuhan kewirausahaan di Indonesia memang relatif rendah dibanding negara tetangga, bahkan mencapai angka stagnasi di 3,47%.
Wirausaha memberikan peran dalam ketahanan nasional melalui konsumsi domestik, penyerapan tenaga kerja dan penggunaan bahan baku dalam negeri.
"Oleh karena itu, berbagai program strategis disusun agar target satu juta wirausaha baru dapat terwujud," terang Fredy.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait