SURABAYA, iNews.id - Kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dinilai sangat kontradiktif dengan pernyataan pemerintah selama ini.
Pasalnya, pemerintah mengatakan bahwa perekonomian bangsa ini sangat kuat. Namun, kenyataannya, sangat jauh panggang dari api.
Ekonom senior Rizal Ramli mengatakan pernyataan pemerintah itu sangat kontradiktif dengan kenyataan.
Sebelumnya pemerintah mengatakan perekonomian Indonesia sangat kuat dan Indonesia juga mengalami surplus akibat kenaikan beberapa komoditi.
"Katanya Indonesia hebat kuat ada surplus dari kenaikan beberapa komoditi. Dari batubara misalnya naik dari 60 dolar sampai di atas 200 dan sebagainya. Tadi ngaku-ngakunya surplus tapi sekarang ngaku tidak punya uang,” ujar mantan Menko Perekonomian itu seperti dikutip dari tayangan Karni Ilyas Club, Sabtu (10/9/2022).
Mantan Menko Kemaritiman itu mengatakan, sebagai seorang ekonom, dirinya menganggap angka-angka tersebut merupakan barang suci. Karena itu, tak boleh diubah-ubah seenaknya saja.
"Saya ini ekonom yang menganggap angka sebagai barang suci seperti di pengadilan sebagai barang bukti. Saya dengan staf kalau ada yang salah angka sangat marah. Karena kalau angka diubah-ubah bagaimana mau analisa,” ujar Bang RR – sapaan Rizal Ramli.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait