Alumni Pesantren Daarul Rahman, Jakarta ini akan mengambil langkah tegas dan terukur, bila sampai tenggat waktu selesai tidak ada permintaan maaf dari Eko Kuntadhi.
"Eko tidak hanya menghina Ning Imaz secara personal, tapi keluarga besar NU dan keluarga besar pondok pesantren. Karena itu kami punya kewajiban membela marwah Ustadzah NU," ujar Dani yang juga penasehat Gerakan Santri Nusantara (GSN) itu.
Tangkapan layar di akun twitter Eko Kuntadhi
Tindakan Eko Kuntadhi yang dinilai menghina Ning Imaz itu berawal dari video yang diproduksi oleh NU Online.
Dalam video itu Ning Imaz sedang menjelaskan tentang tafsir Surat Ali Imran ayat 14. Video ini juga diunggah di TikTok NU Online dengan judul thumbnail Lelaki di Surga Dapat Bidadari, Wanita Dapat Apa?
Oleh Eko video itu kemudian diupload ulang di akun twitter miliknya dengan tambah kata-kata atau caption “Tolol tingkat kadal. Hidup kok cuma mimpi selangkangan,”.
Belakangan Eko menghapus video tersebut. Namun tangkapan layarnya terlanjur beredar luas.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait