Lain lagi dengan kisah Aprianto (26 tahun) yang merasakan manfaat Kartu Prakerja secara langsung di bidang yang ia geluti.
“Saya mengambil pelatihan animasi 2D dan 3D karena pelatihan tersebut dapat mendukung pengembangan game edukasi yang saya buat. Setelah mengikuti pelatihan, saya dapat meningkatkan kualitas produk terutama dari segi karakter game yang ada,"tutur pria yang sempat gagal lolos di gelombang awal, namun akhirnya diterima di gelombang 19 ini.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari menyatakan bahwa sampai saat ini ia sering mendengar kisah sukses Alumni Kartu Prakerja yang berhasil mengubah hidupnya.
“Saya pernah mendengar kisah seorang yang sebelumnya bekerja sebagai tenaga kebersihan. Setelah mengikuti kelas jurnalistik, ia berkarir di salah satu TV dan hingga sekarang menguasai skill jurnalisme hingga broadcasting. Saya ingin memotivasi alumni, dan yang belum bergabung dengan Kartu Prakerja bahwa tiada keberhasilan tanpa kerja keras,” ujar Denni yang memaparkan pencapaian Program Kartu Prakerja dalam sebuah acara bertajuk Semarak Jumpa Kartu Prakerja yang dihadiri oleh seribu alumni dan masyarakat umum.
Hingga saat ini, Program Kartu Prakerja sudah memberi manfaat kepada 14.3 juta orang.
Dalam acara tersebut, turut hadir Tomy Yunus, CEO & Co-Founder dari Platform Edtech Cakap selaku partner kolaborasi dari acara serta mitra penyedia kursus berbagai kelas upskilling dalam Program Kartu Prakerja.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait