Kerjasama dengan Jepang, Kemenperin Tingkatkan Manajemen dan SDM Perkapalan Dalam Negeri

Trisna Eka Adhitya
Kementerian Perindustrian bekerjasama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Ikatan Perusahaan Industri Kapal Dan Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO) mengelar pelatihan peningkatan manajemen dan peningkatan SDM Foto Trisna Eka


SURABAYA, iNews.id - Kementerian Perindustrian bekerjasama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Ikatan Perusahaan Industri Kapal Dan Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO) mengelar pelatihan peningkatan manajemen dan peningkatan SDM industri galangan kapal di Indonedia.

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan, Kementerian Perindustrian Hendro Martono mengatakan, kerjasama tripartite pelatihan prosedur pembuatan kapal dan manajemen produksi projek moderasasi industri perkapalan Indonesia ini mampu mendongkrak industri perkapalan di Indonesia.

"Dengan pelatihan ini diharapkan industri galangan kapal dalam negeri mampu meningkatkan daya saing dan memenuhi order pembangunan kapal dalam negeri efisien, prosedur dan tahapan pembangunan kapal lebih cepat," katanya.

Menurutnya, selama ini produksi kapal masih bergantung pada impor dari beberapa negara sehingga membangun kapal di dalam negeri relatif lebih mahal dan lama jika dibandingkan dengan negara–negara pembangun kapal seperti China, Jepang, dan Korea Selatan. Bahkan, total impor dari tahun 2019 hingga Mei 2022 sebanyak 46 triliun rupiah yang sebagian besar berasal dari Korea Selatan (16,1%), Jepang (12,7%), Cina (12,4%), dan Singapura (9,8%).

Sementara Perwakilan Japan International Cooperation Agency (JICA)  Hirofumi Doi mengatakan, pihaknya menilai masih banyak kekurangan dalam sistem manajemen perkapalan dan masih dibawah negara Jepang.

"Dengan kerjasama ini kualitas industri Perkapalan di Indonesia dapat meningkat, lebih maju dan modern," katanya.

Selain Pelatihan prosedur pembuatan kapal dan manajemen Produksi yang moderasasi industri perkapalan, indonesia juga dapat mengirimkan perwakilannya untuk sekolah langsung ke Jepang.

Sementara Ketua DPP Ikatan Perusahaan Industri Kapal Dan Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO)  Anita Puji Utami mengatakan, Indonesia sebagai negara benua maritim dengan 17,000 pulau yang terbentang dari
barat ke timur hampir sama dengan benua Eropa, dan saat ini di Indonesia ada sekitar 33,000 kapal niaga yang beroperasi.

"Dengan biaya yang besar dan tempo yang lama masih menjadi problem perkembangan industri galangan kapal di Indonesia," ungkapnya.

Anita berharap, pelatihan ini akan menghasilkan para ahli yang nanti akan dapat menjadi instruktur pada pelatihan-pelatihan tahap selanjutnya. "Sehingga semua galangan kapal dapat meningkat kemampuan dan kualitasnya," ungkapnya.


Kementerian Perindustrian bekerjasama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Ikatan Perusahaan Industri Kapal Dan Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO) Foto Trisna Eka

Selain itu IPERINDO mengusulkan kepada Kemenperin agar dibuat suatu Cost Structure yang transparan dan akuntabel.

Dalam pelatihan ini diikuti oleh 40 peserta dari 20 perusahaan yang menjadi peserta dalam program pelatihan ini. Diantarnya PT Muara Kembang, PT Industri Kapal Indonesia, dan PT Galangan Balikpapan Utama.

Selain itu juga ada PT Pahala Harapan Lestari, PT Adiluhung Saranasegara Indonesia, PT Dok dan Perkapalan Surabaya, PT Yasa Wahana Tirta Samudera, PT Orela Shipyard, dan PT Dumas Tanjung Perak Shipyard. Kemudian ada juga PT Dok Bahari Nusantara, PT Janata Marina Indah, PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari, PT Dok dan Perkapalan Air Kantung, PT Dukuh Raya, PT Patria Maritim Perkasa, dan PT Waruna Shipyard Indonesia.

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network