“Jadi, di sekolah itu sudah lama pakai KatePay, sehingga anak-anak jajan di kantin sudah pakai kartu, dan KatePay ini dikelola oleh orang tua siswa,” katanya.
Sementara itu, Ketua Tim Kerja Penyehatan Pangan Direktorat Penyehatan Lingkungan Kemenkes Tutut Indra W mengatakan bahwa kedatangannya ke Surabaya dalam rangka verifikasi lapangan demi mengecek kesesuaian antara di dokumen yang sudah masuk dengan kondisi di lapangan. Penilaian ini untuk kompetisi Sentra Pangan Jajanan dan Kantin Sehat.
“Nah, Surabaya ini mengusulkan 4 lokasi, dan keempatnya itu lolos penilaian dokumen semuanya. Makanya, hari ini kita akan verifikasi kebenaran dokumen tersebut, jangan sampai hanya di foto-fotonya yang bagus,” kata Tutut.
Adapun yang akan dinilai adalah higiene sanitasi dan kebersihannya, fasilitas sanitasinya, pelaku penjamahnya apakah menggunakan clemek atau tidak, dan yang paling penting dukungan dari pemkot, mulai dari pembinaannya dan pengawasannya.
“Termasuk pula hasil pemeriksaan laboratoriumnya, apakah ada bakteri atau tidak, sehingga nanti ada bukti lab-nya juga. Dan yang paling penting adalah inovasinya dan nilai value-nya. Mungkin salah satu inovasi yang ada di Surabaya, tapi tidak ada di tempat lainnya di Indonesia ini,” pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait