Menurut Gubernur Khofifah, ASN di Jatim dewasa ini harus segera masuk dalam kompetensi yang berorientasi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan SDGs di tahun 2030.
"Kompetensi ASN yang berbasis SDGs sangat urgent untuk segera ditingkatkan agar apa yang menjadi program nasional maupun dunia dapat tercapai," tambahnya.
Lebih lanjut para finalis Kepala Daerah yang telah dinyatakan lolos dalam lima besar tersebut akan melanjutkan ke tahapan selanjutnya. Yaitu tahap presentasi dan wawancara.
Para finalis tersebut akan diuji oleh para dewan juri yang handal dan kompeten di bidangnya. Diantaranya, Dr. Muhammad Taufiq, DEA - Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN LAN - RI, Dr. Sugeng Hariyono, M.Pd - Kepala BPSDM Kementerian Dalam Negeri, Dr. Ramliyanto, SP, MP.
Selanjutnya, Kepala Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, Bayu Arie Fianto,SE., MBA., PhD. - Ketua SDGs Center Universitas Airlangga, dan Prof. Candra Fajri Ananda, SE.,MSc.,Ph.D. - Guru Besar Universitas Brawijaya Malang.
Untuk itu Gubernur Khofifah memberikan tantangan dan sekaligus motivasi agar mereka para finalis menampilkan performa dan inovasi terbaik mereka demi mewujudkan peningkatan kompetensi para ASN di seluruh wilayah Jawa Timur.
"Kompetensi ini bukan sekedar ajang untuk mencari siapa yang terbaik. Melainkan mencari yang terbaik untuk kemudian saling belajar dan ber Fastabiqul Khairat yang artinya berlomba-lomba dalam kebaikan," ungkap Khofifah.
"Insya Allah ini akan membawa kebaikan bagi kita semua dalam mewujudkan Optimis Jatim Bangkit Lebih Kuat Pulih Lebih Cepat," lanjutnya optimis.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait