Misalnya, sebut Rizal Ramli, dalam konteks kenaikan upah buruh, kebijakan pemerintah terlihat ngasal. Karena, penghitungannya tidak merujuk pada angka inflasi. Akibatnya, daya beli lesu dan roda perekonomian melambat.
"Tahun lalu rata-rata upah (UMR) hanya naik 1,09% pertahun, inflasi makanan sudah 11.5% dan bisa cepat naik ke 15% akibat kenaikan harga BBM dan pelemahan rupiah. Ini namanya ‘program pemiskinan masal buruh’? Kok tega, ngakunya Pancasila, ngakunya merah putih? Pancasila jangan hanya jadi slogan, buktikan dalam kebijakan," tegas penasehat Forkom Jurnalis Nahdliyin tersebut.
Sebagaimana diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat terus tergerus. Nilai mata uang Indonesia siang ini pada level RP 15,244.45 per dollar AS, terendah dalam kurun waktu lebih dari dua tahun terakhir.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait