Dengan dinamai Djampi Badijan yang merupakan gabungan dari bahasa jawa dan bahasa sansekerta yang mempunyai makna Jamu Yang Benar-benar sehat.
"Selain sebagai nama produk, nama tersebut juga merupakan harapan kami bagi para konsumen yang membelinya," kata Rizal.
Dewi, Selaku Kader PKK Desa Keleyan mengaku sangat senang dengan pendampingan yang dilakukan mahasiswa Unusa.
"Kemudian ada saran terkait kemasan produk, apabila produk kemaren di pasarkan tapi dalam kemasan standart saja, dengan tujuan untuk mencari pelanggan dulu, dan nanti saya siap bantu untuk promosikan di pertemuan PKK," terangnya.
Muhayana Selaku Pelaku Usaha Minuman Herbal Instant menjelaskan antusias warga cukup bagus terlebih mengolah jamu menjadi instan. Ditambah mahasiswa Unusa memberikan pelatihan dalam pengemasam dan pelabelan produk yang cukup bagus.
"Tampilannya cukup modern yang membuat pengemasan ini mudah untuk dibawa kemana-mana," kata dia.
Muhayana berharap pendampingan ini tidak hanya berhenti pada program ini, sehingga pereknomian masyarakat desa semakin meningkat.
"Ini bisa mengangkat ekonomi desa bahkan bisa menjadikan desa itu menjadi desa jamu yang memang belum ada di Indonesia," ujarnya.
Sedangkan salah satu pembimbing PPKO, Ratna Yunita Sari, S.Kep.Ns.,M.Tr.Kep menjelaskan pelabelan dan pengemasan ini guna untuk membantu produk tersebuy diterima baiknoleh konsumen. Dengan kemasan modern bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.
"Jadi kami sebelumnya melakukan riset terleboh dahulu dengan kemasan yang modern sehingga kami memutuskan kemasan yang saat ini bisa digunakan dimana pun," pungkasnya.
Editor : Ali Masduki