Tak lupa ia menyampaikan permohonan maaf setelah ada pengerjaan saluran di 55 titik tersebut dan sempat membuat beberapa jalan ditutup. “Jadi, saya minta maaf kalau sempat terganggu karena jalannya ditutup sementara, karena saluran dan sodetan itu harus selesai sebelum musim hujan,” sampainya.
Selain itu, kenapa semua saluran dan sodetan itu dikerjakan seluruhnya di tahun 2022? Karena di Februari 2021, Cak Eri Cahyadi baru saja dilantik sebagai wali kota dan saat itu anggaran Pemkot Surabaya sudah digedok pada November 2020.
“Kenopo Pak Eri kok di 2021 mek nyedat nyedot (kenapa Pak Eri di tahun 2021 kok hanya melakukan penyedotan air genangan?) itu karena kami nggak punya anggaran sama sekali, makannya hanya bisa diupayakan pakai mobil PMK. Nah, sekarang di tahun 2022 itu tak geber kabeh (digeber semua) kita buatkan,” paparnya.
Semantara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Lilik Arijanto mengatakan, proses pengerjaan 55 saluran dan sodetan itu saat ini sudah ada beberapa yang berfungsi maksimal. Salah satunya, saluran dan sodetan yang ada di pusat Kota Surabaya yakni di Jalan Embong Kenongo ke arah Kali Mas. “Yang ke arah timur Jalan Embong Kenongo itu sudah, baratnya belum. Sedangkan untuk yang di dekat Gedung Grahadi masih belum, karena belum konek,” kata Lilik.
Lilik menyampaikan, saluran yang dibuat pada tahun ini dipastikan dapat berfungsi semua meskipun pengerjaan belum 100 persen rampung. Sesuai dengan arahan Wali Kota Eri Cahyadi, lanjutnya, saluran yang dibuat saat ini diusahakan bisa tersambung terlebih dahulu.
“Makannya ini kita percepat untuk sodetannya. Untuk yang di Jalan Ahmad Yani itu, dua titik sudah bisa dialiri dan alirannya tidak terganggu. Tinggal kita mengerjakan saluran yang ada di bawah rel kereta api, sebrangnya Graha Pangeran, saat ini sedang perizinan dengan instansi terkait,” pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait