Syafiuddin menyebutkan, bahwa status "World’s Top 2% Scientists" ini sebagai kado bagi Hari Lahir (Harlah) UNUSA yang ke-9. Terlebih dari ribuan dosen PTNU, hanya dirinya yang masuk daftar peneliti top dunia. Capaian ini semoga juga bisa memotivasi para peneliti Unusa untuk terus terlibat dalam berbagai kegiatan pengembangan Tri Darma perguruan tinggi.
"Saya sangat mendukung langkah strategis Unusa dalam memotivasi sivitas akademik untuk selalu menorehkan prestasinya, seperti baru saja prodi S1 Gizi Unusa menjadi yang pertama program studi gizi di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia yang mendapat peringkat akreditasi unggul dari Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAMPTKes), untuk kategori Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dipegang Program Studi Gizi Universitas Indonesia (UI),” ungkapnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait