SURABAYA, iNews.id - Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), menciptakan inovasi berupa alat pemanas elektrik.
Alat tersebut untuk meningkatkan nilai penjualan hasil buah-buahan yang berlimpah dari Desa Cepokolimo, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto yang mengalami penurunan drastis selama pandemi Covid-19.
Dosen pendamping tim KKN Abmas ITS, Prof. Basuki Widodo, menjelaskan bahwa pemanas elektrik ini bermanfaat bagi warga desa, karena mampu menurunkan permasalahan limbah makanan (food waste).
"Lebih detail, alat inovasi ini dapat digunakan untuk mengeringkan daging buah hasil produksi warga. “Kemudian akan diolah menjadi jenis makanan baru yaitu fruit leather,” katanya, kamis (12/12).
Guru Besar Departemen Matematika ini memaparkan, Fruit Leather ini berbentuk lembaran tipis dengan tekstur seperti plastik dan kenyal.
Selain itu, fruit leather ini memiliki rasa manis tanpa menghilangkan ciri khas rasa asli dari buah. Adanya inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan umur simpan serta meningkatkan penganekaragaman pengolahan pangan.
“Dengan begitu, Desa Cepokolimo dapat meningkatkan nilai jual buah mereka,” terangnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait