SURABAYA, iNews.id - Prosesi wisuda yang ke 48 periode Oktober 2022 Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) menyisakan cerita unik. Ada tiga mahasiswi kembar identik berbeda jurusan yang berhasil menyelesaikan studi secara tepat waktu.
Ketiga mahasiswa kembar tersebut yaitu Diva Talitha Raissa Djatmiko (S1 Pendidikan Dokter), Deva Almira Vania Djatmiko (S1 Psikologi) dan Devi Shalsabila Atika Djatmiko (S1 Ilmu Hukum).
Putri pasangan Roedi Djatmiko dan Ida Syafiansah rupanya mengaku jika saling mensupport agar bisa lulus bersama tahun ini, hal itu dilakukan agar bisa berfokus pada karier setelah lulus dan tidak ingin mengecewakan kedua orang tua.
Ketiga mahasiswi asal Surabaya tersebut menjelaskan bahwa awal memilih kuliah di UM Surabaya berkat dorongan Sang Ayah yang berprofesi sebagai TNI Angkatan Darat dan Dokter Spesialis Anak yang memilih UM Surabaya sebagai perguruan tinggi swasta anak-anaknya bersekolah.
“Akhirnya waktu itu kami membuka website UM Surabaya, ternyata banyak jurusan yang ditawarkan dan kami bertiga sepakat mengambil jurusan berbeda-beda karena cita-cita kami juga berbeda,” kata Deva, Sabtu (29/10/22).
Diva Talitha Raissa Djatmiko setelah lulus dari FK UM Surabaya akan melanjutkan program profesi untuk mendapatkan gelar dokter yang dilaksanakan di rumah sakit dalam kurun waktu 1,5 tahun hingga 2 tahun.
Sementara Devi Shalsabila Atika Djatmiko yang lulus dari Fakultas Hukum berkeinginan menjadi seorang Notaris. Kemudia Deva Almira Vania Djatmiko setelah lulus dari Fakultas Psikologi berkeinginan menjadi seorang Psikolog.
Selain memiliki sekolah yang sama sejak TK hingga perguruan tinggi, rupanya ketiganya juga memiliki hobi yang sama yakni menari (K-Pop) dan memasak.
“Jadi kalau ada waktu senggang dan weekend biasanya kita sering masak bareng,” ujar Devi.
Tak hanya kompak urusan hobi. Rupanya ketiganya juga sering terlibat satu sama lain jika ada tugas kuliah. Misalnya kedua saudaranya sering dijadikan pasien oleh Diva Talitha Raissa Djatmiko karena tugas praktik menjadi mahasiswi kedokteran.
Rupanya, ketiga mahasiswi kembar tersebut memiliki pengalaman lucu sejak dari sekolah hingga perguruan tinggi. Seringkali teman-temannya gagal fokus. Yakni salah memanggil karena tidak bisa membedakan.
Sementara orangtuanya berharap apa yang telah didapat ketiga putrinya di UM Surabaya menjadi bekal ilmu yang bisa digunakan dan memiliki manfaat untuk banyak orang. Menjadi seseorang yang amanah dan sukses dalam berkarier sesuai bidangnya masing-masing.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait