SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Usaha tidak akan mengkhianati hasil. Ungkapan itu patut disematkan untuk Syamsul Arifin. Pemuda asal Sumenep Madura yang menjadi marbot masjid di kampus sejak tahun 2021 inipun akhirnya berhasil jadi sarjana.
Syamsul Arifin merupakan salah satu dari sekian banyak wisudawan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) yang berhasil menyelesaikan kulianya pada jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI) Fakultas Agama Islam.
Syamsul adalah anak dari pasangan Haryono dan Sutartina. Ayahnya bekerja sebagai TKI di Malaysia dan ibunya bekerja sebagai ibu rumah tangga di rumah. Syamsul adalah anak ke 5 dari 6 bersaudara. Meski ayah dan ibunya tidak mengenyam pendidikan hingga sarjana, orangtuanya sangat sadar pentingnya pendidikan.
“Alhamdulillah, bapak sadar betul akan pendidikan, semua anaknya didorong untuk kuliah, bapak berharap anaknya harus lebih baik dari dirinya,” ujar Syamsul usai mengikuti Wisuda UM Surabaya, Sabtu (31/8/24)
Awal masuk di UM Surabaya, Syamsul masuk melalui beasiswa dhuafa yang mendapatkan potongan SPP selama satu semester. Ketika masuk di semester 2 Syamsul ada kendala dalam pembayaran, sehingga ia membutuhkan uang tambahan untuk bertahan di Surabaya.
“Waktu itu pada saat saya sholat di masjid saya diminta untuk adzan, usai sholat ada bapak takmir masjid yang menghampiri meminta saya untuk adzan 5 kali di masjid, ia juga meminta saya untuk membantu membersihkan masjid dan kegiatan-kegiatan di masjid,” ujarnya.
Tawaran tersebut langsung diambil lantaran menjadi marbot masjid juga diberikan tempat untuk istirahat dan juga uang di setiap bulannya.
“Saya bersyukur sekali, ini penuh keberkahan dan sangat membantu proses saya belajar,” imbuhnya.
Meski ia bekerja sebagai marbot masjid, Syamsul berusaha membagi waktunya dengan sangat baik. Hal tersebut dibuktikan dengan IPK Syamsul yang cumlaude di akhir semester. Saat ditanya mengenai target selanjutnya, Syamsul mengaku ia ingin melanjutkan studi Pascasarjana.
Bahkan Syamsul juga tak henti-hentinya menorehkan prestasi non akademik di tingkat nasional-internasional dalam laga Tapak Suci.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait