SURABAYA, iNews.id - Hampir 70 persen dari 20.000 sumber air minum rumah tangga yang diuji di Indonesia itu tercemar limbah tinja. Dilansir dari Unicef.org pada Februari 2022, pencemaran air tersebut turut meningkatkan penyebaran penyakit diare, yang merupakan penyebab utama kematian balita.
Profesor bidang kesehatan lingkungan UNAIR Prof Dr Ririh Yudhastuti drh M Sc menerangkan, setidaknya ada tiga jenis sumber air minum yakni, air olahan PDAM, sumur gali, dan tadah hujan. Yang selanjutnya dalam tulisan ini disesuaikan menjadi air kemasan, air isi ulang, serta air sumur.
Tiga Jenis Sumber Air
Prof Ririh menerangkan sumber air dari sumur galian. Bahwa semakin dalam sumur maka akan semakin terbebas dari kontaminasi tinja.
“Tinja manusia, hewan, ataupun yang lainnya,” katanya.
Kemudian untuk air kemasan bermerk, Prof Ririh menerangkan bahwa usaha air kemasan bermerk berada di tingkat industri. Sehingga ada standar yang harus dipenuhi yaitu Hazard analysis and critical control points (HACCP).
HACCP adalah bentuk penjamin mutu yang sistematis untuk mengidentifikasi bahaya sekaligus bahan yang terkandung dalam suatu produk.
“Dan biasanya digunakan untuk controlling bahwa industri air minum ini sudah melewati HACCP ini. Oleh karena itu salah satu standar HACCP harus mencantumkan tanggal kadaluarsa,” ucapnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait