Sedangkan untuk air isi ulang, Prof Ririh menerangkan bahwa umumnya depo dilakukan inspeksi oleh dinas kesehatan melalui Puskesmas dua kali dalam setahun. Hal itu dilakukan agar penjamah tidak terkena penyakit menular seperti tipes dan TBC. Selain itu juga memastikan tidak ada penularan melalui air atau makanan (food borne diseases).
Kemudian, Prof Ririh menyarankan untuk melihat sarana dan prasarana depo. Memeriksa kebersihan dan kehigienisan pencucian galon mereka.
“Walaupun pencucian mereka sudah menawarkan macam-macam seperti ozon atau yang lainnya. Tapi kalau pencucian mereka tidak bersih akan membawa air yang tidak bersih,” katanya.
Terakhir, peran depo air isi ulang hendaknya melaporkan kepada pihak Puskesmas atau dinas kesehatan jika ada sesuatu yang diragukan. Dan sebagai konsumen, jika masih ragu dengan air tersebut, sebaiknya merebus air itu selama satu menit dalam suhu 100 derajat celcius agar bersih terhadap mikroorganisme.
Apakah Hubungan Dengan Kasus Gagal Ginjal Akut Pada Balita?
Prof Ririh menyatakan belum mendalami hubungan tersebut. Menurutnya, air tidak banyak berkontribusi akan gagal ginjal akut.
“Karena yang penyakit ginjal itu biasanya kronis dan bukan air penyebab utamanya. Biasanya bisa pola makannya,” ucapnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait