Program kedua yakni penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota dan Zona. Ketiga, pengembangan Budidaya Laut, Pesisir dan Pedalaman. Kemudian keempat adalah pengelolaan Sampah Laut, dan terakhir pengelolaan Berkelanjutan Pesisir dan Pulau Kecil.
"Kelima program utama ini program besar bertema Blue Economy. Dimana kita menyeimbangkan antara ekonomi dan keberlangsungan ekosistem. Sehingga anak cucu bisa memanfaatkan sumber daya ikan ini," tuturnya.
Untuk itu, melalui Pameran Seafood Show Of Asia 2022, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan terus mendorong penguatan branding Indonesian Seafood di kancah dunia guna menarik minat buyer dan investor dengan branding Indonesia Seafood: Naturally Diverse, Safe and Sustainable.
Dengan mengangkat jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan (safe) serta kebijakan pada keberlanjutan sumberdaya ikan dan usaha (sustainable), dan dukungan pengembangan akses pasar dan penanganan hambatan ekspor diharapkan dapat memacu ekspor produk perikanan Indonesia ke mancanegara.
Kementerian Kelautan dan Perikanan juga memfasilitasi beberapa UMKM binaannya untuk mengikuti pameran SeaFood Show of Asia 2022 agar produk UMKM tersebut bisa dikenal di pasar nasional dan global.
"Kita mendorong tidak hanya ekspor, tapi bagaimana bisa mengenalkan komoditas utama ini juga menjadi komoditas utama di domestik. Mudah-mudahan pameran Seafood Show Asia Expo 2022 ini bisa bersinergi dan saling memperkuat pasar domestik dan manca negara," tegasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait