Hariyanto menjelaskan, bahwa tanah TPU Embah Besar yang lokasinya berbatasan dengan sungai jalur banjir dari Kalibaru sangat mengenaskan. Menurut pengakuan Hariyanto TPU tersebut terendam banjir hampir separo lahan TPU.
Sebagian makam yang terendam banjir dan amburadul dilakukan cek, banyak keluarga yang masih mengenali lokasinya langsung dipindahkan ketempat yang lebih aman. "Yang hilang sampai saat ini belum diketemukan. Ada tengkorak juga sempat keluar dari dalam kubur," akunya.
Banjir yang menerjang Banyuwangi mengakibatkan makam berserakan. Batu nisan hingga kain kafan serta tengkorak berserakan dilokasi makam, bahkan ada makan hilang. Foto iNewsSurabaya/siswanto
Sadin (70), keluarga ahli waris lainnya, juga mengaku bahwa makam ibunya hampir saja terbawa arus banjir. "Kalau makam bapak saya masih aman ," ujarnya.
Begitu juga dengan Salam (53), ia harus mengikhlaskan jenazah keponakannya yang sudah dikuburkan 2 tahun lalu. Karena belum juga ditemukan. "Batu nisan hingga sisa tulang mayat sudah hanyut terbawa banjir," terang Salam.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait