Kisah Difabel Asal Semarang : Wujudkan Mimpi Punya Motor, Jatuh Bangun Rakit Motor untuk Kerja

Taufik Budi
Memiliki keterbatasan tubuh tidak membuat Tri Marahayu, warga Jatingaleh, Kota Semarang putus asa. Ia bertekat mewujudkan mimpi untuk memiliki motor. Foto Okezone

Setelah mahir mengendarai sepeda motor doa tiga, muncul persoalan baru. Yayuk yang membawa kendaraan ke rumah, ditentang oleh kedua orangtuanya. Mereka tak mengizinkan Yayuk untuk naik motor karena khawatir terjatuh.

“Awalnya enggak boleh naik motor. Dilarang banget. Sampai saya bisa buktikan bisa naik motor sendiri dengan aman. Akhirnya diizinkan, termasuk untuk touring bareng teman-teman. Karena naik motor begini memang butuh jam terbang dan durasi panjang untuk berlatih,” imbuhnya.

Kendaraan roda tiga menjadi sebagai sarana transportasi yang nyaman baginya. Sebab, kendaraan itu juga disediakan tempat untuk menaruh kruk, yang membantunya berjalan. Dengan mengendarai motor roda tiga itu, dia menempuh perjalanan cukup panjang dari rumah Jatingaleh sekolah Yayasan Penderita Anak Cacat (YPAC) Semarang.

“Motor ini sangat membantu untuk menunjang mendapatkan penghasilan. Saya berangkat setiap hari dari rumah sampai ke YPAC di dekat Simpang Lima, untuk mengajar. Begitupun dengan aktivitas-aktivitas kegiatan lain, baik untuk kegiatan organisasi maupun kegiatan sosial,” kata dia.

Bukan hanya berangkat ke tempat mengajar, motor tersebut juga kerap digunakan touring bersama komunitas difabel. Dengan kendaraan roda tiga masing-masing, mereka membelah kepadatan arus lalu lintas menuju berbagai daerah.

“Saya kalau arah selatan sampai ke Jogja, Solo, kalau yang sebelah timur itu ke arah Rembang, kalau yang ke barat sampai Pekalongan. Touring ini juga akan memberikan kita pembelajaran, karena ada ilmunya, ada tata tertibnya, bagaimana touring yang baik dan benar. Melatih kita menjaga ketahanan tubuh baik itu secara fisik maupun kondisi armadanya,” tandas dia.

Dia pun tak khawatir jika kendaraan yang setiap hari menemani berangkat kerja mendadak rusak. Setiap bulan, Yayuk membawa ke bengkel Compac untuk perawatan rem , penggantian oli mesin, maupun perbaikan lainnya.

“Saya rutin tiap bulan dicek kondisi motor ini. Yang paling sering ganti itu kampas rem depan. Sama ganti oli saja. Kalau perbaikan berat selama ini belum pernah. Jadi memang awet motor ini. Akhirnya mimpi untuk mengendarai motor kini memang menjadi nyata,” cetusnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network